Jember, LiraNews – Lengan alat berat Crane yang digunakan untuk membangun gedung kembar di depan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember (Unej) patah dan menimpa tiga rumah warga di Lingkungan Tegal Boto, Kelurahan/Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Senin siang (12/8/2019).
Ketiga rumah yang rusak akibat tertimpa besi lengan crane, masing-masing milik Sukir, Efendi (26) dan Muhammas Rokib. Ketiga rumah tersebut rata-rata rusak di bagian dapurnya.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.00 WIB itu, juga mengakibatkan satu orang warga bernama Sukri mengalami luka cukup serius di kepalanya.
Sukri (50) mengaku saat itu sedang memperbaiki kamar mandi rumah saat tertimpa alat berat crane tersebut.
“Kejadiannya sekitar jam 11. Saat itu saya sedang memperbaiki rumah. Tiba-tiba bunyi ‘brak brak keras banget,”kata Sukri saat dikonfirmasi usai mendapatkan perawatan medis.
“Saya nda tahu kalau yang jatuh besi itu (lengan crane). Saya kemudian keluar rumah. Tidak tahu kepala saya luka ini kena apa, bisa genteng atau kayu,” lanjut Sukri.
Setelah mengetahui kepalanya luka, korban kemudian dilarikan ke rumah sakit oleh pihak proyek
“Saya diantar ke Soebandi (rumah sakit) diantar orang proyek,”ungkap Sukir.
Meski luka di kepalanya telah mendapatkan perawatan, Sukir mengaku kepalanya masih sakit.
“Kepala saya dijahit. Tidak pusing tapi cenut-cenut kemeng (perih) mas,” jelas Sukir.
Meski telah menjadi korban, Sukir merasa beruntung, pasalnya bangunan rumah yang tertimpa besi crane setiap harinya difungsikan sebagai warung. Setiap harinya banyak pekerja proyek dan mahasiswa makan disana, namun hari ini tidak buka.
“Untung mas pas kejadian nda banyak orang karena tempat yang kejatuhan besi itu warung, tadi saya pas tutup. Mungkin kalau pas buka korbannya bisa banyak,” tambah Sukir
Terkait peristiwa tersebut, bagian Humas Unej yang melalui Kasubag Humas Rohmat Hidayanto menyampaikan, bahwa terkait patahnya crane yang menimpa rumah warga itu, menjadi tanggung jawab pihak CV.
“Karena gedung integrated laboratory for plant and natural medicine dan gedung integrated laboratory for health science. Atau umum disebut gedung kembar itu, masih belum diserahkan kepada kami. Masih menjadi tanggung jawab CV,” kata pria yang akrab dipanggil Dudung ini.