5 Bahaya Asap Kendaraan Bermotor, Gunakan Masker untuk Mencegah

Jakarta, LiraNews – Penggunaan masker tak hanya bermanfaat mencegah penyebaran pandemi covid-19. Juga untuk menghindari penyakit akibat polusi kendaraan bermotor.

Asap knalpot kendaraan adalah partikel halus berupa karbon hasil pembakaran bahan bakar folil yang bembawa dampak buruk bagi kesehatan.

Read More

Berikut ini lima bahaya Asap Kendaraan Bermotor bagi kesehatan

1. Stroke
Environmental Health Perspectives melakukan penelitian terhadap orang yang hidup di tengah kondisi padat dan penuh dengan asap kendaraan bermotor.

Dari 114.758 peserta studi, peneliti menemukan bahwa 3.119 orang mengalami stroke.

2. Sesak Jantung
Masih kata Environmental Health Perspectives dalam penelitian yang sama, dari 114.758 peserta studi, 5.166 orang diantaranya mengalami risiko penyakit jantung iskemik akibat menghirup asap knalpot dalam waktu yang lama.

3. Kanker

Asap knalpot mengandung sejumlah zat berbahaya yang diklasifikasikan sebagai karsinogen atau zat penyebab kanker. Beberapa zat tersebut adalah bensol, hidrokarbon aromatik polinuklir, benzena “alfa” pyrene, formaldehida, dan benzofuran yang diduga sebagai zat karsinogen pada manusia.Selain itu, asap knalpot juga mengandung karbon monoksida dan nitrit oksida yang juga dapat berbahaya jika dihirup manusia.

4. Penyakit pernapasan

Sebuah penelitian yang dirilis United States Environmental Protection Agency (EPA) mengungkapkan proses pembakaran bahan bakar fosil seperti diesel pada asap knalpot, dapat menyebabkan orang yang menghirupnya dalam waktu lama mengalami sejumlah gangguan pernapasan, seperti penyakit paru-paru hingga asma.Penelitian ini juga menemukan bahwa anak-anak lebih rentan terkena dampak negatif polusi udara yang disebabkan asap knalpot ketimbang orang dewasa.

5. Cacat Lahir

Penelitian yang sama menyebutkan ada sekitar 15.000 kasus kematian bayi secara prematur setiap tahunnya akibat paparan asap knalpot bahan bakar diesel. Sementara penelitian lainnya mengungkapkan paparan asap knalpot dapat meningkatkan risiko individu mengalami cacat lahir.

Related posts