Akibat Hujan Deras, Puluhan Rumah Penduduk Desa Bokat Empat Terendam Banjir

Buol, LiraNews – Akibat curah hujan intensitas tinggi Puluhan Rumah penduduk Desa Bokat Empat, Kecamatan Bokat, Kabupaten Buol terendam banjir.

Diperkirakan Banjir bandang yang terjadi saat ini bertepatan adanya Curah Hujan Intensitas tinggi yang terjadi selama lima jam, sehingga menggenangi pemukiman penduduk Di Desa Bokat Empat, Kecamatan Bokat, Senin (11/7/2022).

Read More
banner 300250

Sebanyak 23 rumah penduduk Desa Bokat Empat, Kecamatan Bokat digenangi air, dan adanya luapan air sungai yang tiba-tiba masuk di pemukiman penduduk dengan ketinggian udara diperkirakan mencapai kurang lebih 1 meter akibat curah hujan tinggi di wilayah ini.

Dikonfirmasi via WhatsApp Kepala Desa Bokat Empat, Helis Herawati membenarkan kejadian ini. Katanya, akibat banjir ada 23 rumah penduduk yang tergenang air hingga masuk ke dalam rumah secara tiba-tiba.

“Saat ini sebanyak 23 rumah warga yang terkena banjir, air masuk kedalam rumah secara tiba-tiba,” terang Kades Helis Herawati kepada awak media di lokasi banjir Desa Bokat 4, Senin (11/7/2022).

Ia mengatakan selain rumah penduduk kantor desa dan belasan hektar sawah petani yang baru saja di tanami padi tergenang air. Banjir ini terjadi ketika curah hujan tinggi yang di karenakan kondisi sungai di desa yang mulai dangkal sehingga air meluap dengan cepat.

“Untuk warga yang mengalami korban banjir tidak ada yang mengungsi, sebab air cepat surut dan kejadian ini tidak selalu terjadi kecuali intensitas hujan tinggi,” katanya.

Untuk mengatasi masalah banjir ke depan pemerintah desa mendapat anggaran perbaikan normalisasi sungai dari badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) dan saat ini sementara dalam proses pekerjaan.

“Kebetulan alat berat sementara bekerja tiba-tiba di guyur hujan deras,” uujar Helis Herawati.

Sementara itu Camat Bokat Moh Iksan Mangge mengatakan, untuk mengatasi banjir di wilayah kecamatan bokat perlu adanya dukungan dari pemerintah kabupaten (pemkab) dan BPBD untuk memperhatikan Daerah Aliran sungai (DAS).

Sebab penyebab utama terjadinya banjir karena kendisi sungai dan anak sungai yang sudah tidak mampu menampung volume air hujan, setidaknya ada upaya untuk menganggarkan perbaikan sekaligus normalisasi sungai yang sudah mengalami kedangkalan.

“Mudah-mudahan ini yang jadi prioritas untuk perbaikan normalisasi sungai guna menghindari banjir kedepan,“ terang Camat Bokat Moh Iksan Mangge. LN-Syabru

Related posts