Jakarta, LiraNews –Ketua Umum Jami’iyah Batak Muslim Indonesia, Albiner Sitompul mengatakan, bahwa radikalisme, intoleransi, dan narkoba masih menjadi persoalan utama bagi pemerintahan Jokowi.
“Radikalisme, intoleransi dan narkoba itu adalah bagian dari penyakit jiwa,” ujar Albiner dalam acara diskusi Meneropong Visi 5 Tahun Pemerintahan ‘Visi Indonesia’ Jokowi-Ma’ruf Amin yang digelas DPP LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) di Jakarta, Kamis (1.8/2019).
Maka penanganannya, menurut Albiner, harus melibatkan kementerian kesehatan..
Kementerian yang dimaksud, jelasnya, adalah yang khusus menangani persoalan kejiwaan tersebut. Sebab, pemeriksaan faktor kejiwaan adalah hal yang penting.
Selain itu, pengawasan seperti pembinaan, pre-entif-preventif, talenta, dan kearifan lokal seperti tokoh adat, budaya atau ormas merupakan solusi yang efektif mengatasi radikalisme tadi.
“Deradikalisasi masih menjadi pemeran utama mewujudkan rencana pembangunan jangka menengah nasional pemerintahan Jokowi periode 2019-2014,” kata mantan staf Dinas Penerangan Angkatan Darat dan Kepala Penerangan Kostrad itu.
Maka, lanjutnya, pemerintah harus bisa melakukan pembinaan baik kuratif-refresif, pengembangan talenta, bahan ajaran dan forum komunikasi nasional untuk membangun harapan 2019-2024.
Menurutnya, radikalisme dan toleransi menjadikan kita tidak focus kepada pendidikan, agama, agrarian, kurang berani regulasi dan mengganggu ideologi bangsa.
Sebelumnya, DR. M. Qodari dari Indobarometer menerangkan, bahwa tantangan Jokowi yang terbesar adalah menentukan para menteri-menterinya.
Menurutnya, tantangan itu menjadi syarat bagi pemerintahan Jokowi untuk berhasil membangun Visi Indonesia.
“Meski tidak mudah, namun persoalan ini menjadi hak prerogratif bagi Jokowi untuk menentukan kriteria calon menteri dalam Kabinet Jokowi Periode Dua,” paparnya.
Sementara syarat kedua, jelasnya, adalah hubungan politik antara Jokowi dengan partai yang mengusungnya, seperti Nasdem,Golkar, PKB, dan lainnya.
“Hubungan Jokowi dengan partai menjadi titik penentu kesuksesan jokowi,” pungkasnya. LN-HSN