Albiner : Tantangan Visi Indonesia Jokowi-Amin, 2019-2024 Radikalisme dan Pertanahan

Jakarta, LiraNews — Ada lima masalah yang dapat menghambat Visi Indonesia, 2019-2024 Jokowi-KH.Ma’ruf Amin diantaranya menurut Albiner Sitompul (Ketum Jam’iyah Batak Muslim Indonesia) yaitu Radikalisme,Intoleransi, Hoax, Narkoba maupun masalah sosial masyarakat dibidang pertanahan (Agraria). Untuk itu Jokowi-Amin membutuhkan menteri-menteri yang baik, bisa bekerja tuntas dan berani.

Demikian salah satu kesimpulan diskusi Meneropong Visi Lima Tahun Pemerintahan (Visi Indonesia, 2019-2024) Jokowi-Amin yang diadakan oleh Lora Institute LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat). Narasumber selain Albiner Sitompul adalah M. Qodari (Indo Barometer) dan Indra J. Pilliang (Pengamat Sosial Politik). Moderator Ikhsan Tualeka (Penulis Buku dan Aktivis).

Lebih lanjut menurut Alber, putra Batak yang namanya juga dijagokan menjadi salah satu Menteri di Kabinet Jokowi-Amin 2019-2024, lima masalah diatas merupakan problem yang muncul sebagai akses negatif dari Pilpres 2019. Karena itu dibutuhkan solusi-solusi guna menekan radikalisme, intoleran, memerangi hoax, narkoba maupun akses pembangunan infstruktur yang terkaitan dengan pertanahan (pembebasan lahan).

Menurut pria yang pernah menjadi Kepala Biro Pers Istana masa SBY dan Jokowi menjadi Presiden, pada periode kedua pemerintahan Jokowi diperlukan langkah-langkah sistimatis untuk membina mereka yang terpapar radikalisme. Ia menyebut mereka yang terpapar karena sakit itu dapat merusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa.

Hal senada juga dikemukakan M.Qodari dari Indobarometer. Menurut pria yang piawai melakukan berbagai survei tersebut radikalisme akan tumbuh subur dan dapat menghambat pembangunan lima tahun Jokowi-Amin jika tidak secara dini diantisipasi. Diperlukan gerakan nasionalis yang radikal untuk mempertahankan UUD, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Untuk itu dia mendorong Civil Society Organisasi dan pemerintah lebih giat lagi memasyarakatkan Empat Pilar guna menangkal redikalisme, intoleran maupun hoax. Radikalisme, intoleran dan hoax itu harus dilawan tidak dengan cara biasa, tapi harus dengan cara yang luar biasa oleh kelompok nasionalis agamis.

Sementara menurut pengamat politik Indra J.Piliang untuk menekan redikalisme, Intoleran, hoax maupun dampak pembangunan infstruktur (masalah pertanahan) guna mendukung Visi Indonesia 2019-2024 adalah dengan mengejawantahkan nawacita Jokowi-Amin yang telah dirumuskan. LN-RED

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *