Amnesia Kolektif: Senjata Para Petualang Politik dalam Mengendalikan Ingatan Publik

LIRANEWS.COM | Di tengah derasnya arus informasi, ingatan masyarakat kerap menjadi rapuh yang mudah dibentuk dan dikendalikan. Amnesia kolektif, suatu fenomena sosial di mana masyarakat mengabaikan atau memilih mengabaikan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah, telah menjadi alat yang dimanfaatkan oleh para petualang politik. Dengan kelicikan dan strategi manipulatif, mereka mengisi ingatan ini dengan narasi baru yang menguntungkan kepentingan mereka sendiri.

Lupa yang Terorganisir

Amnesia kolektif bukan sekedar ketidaksengajaan. Ia adalah proses yang sering kali direkayasa melalui berbagai alat—dari media massa, kurikulum pendidikan, hingga strategi komunikasi politik yang cermat. Kejadian-kejadian penting dalam sejarah, seperti pelanggaran HAM, skandal politik, atau kegagalan kebijakan, perlahan dikikis dari kesadaran publik melalui pembingkaian ulang atau fragmentasi isu.

Para petualang politik memanfaatkan momen-momen seperti pergantian rezim, pemilihan umum, atau perubahan kebijakan besar untuk menghapus jejak kesalahan masa lalu. Dengan bantuan media yang dikendalikan atau digiring, mereka mengalihkan fokus masyarakat dari fakta-fakta sejarah ke isu-isu yang lebih emosional dan sensasional.

Read More
banner 300250

Teknik Manipulasi: Dari Distorsi Fakta hingga Penghancuran Memori

Terdapat berbagai cara yang digunakan untuk memanfaatkan amnesia kolektif:

1. Revisi Sejarah – Mengubah narasi sejarah dengan cara menulis ulang kejadian-kejadian masa lalu dalam versi yang menguntungkan kelompok tertentu. Para aktor politik sering kali menghapus bagian-bagian yang tidak menguntungkan mereka dari buku sejarah atau film dokumenter.
2. Demonisasi dan Heroisasi – Menggambarkan tokoh-tokoh tertentu sebagai penyelamat bangsa meskipun memiliki rekam jejak jejak kelam, atau sebaliknya, mencitrakan tokoh-tokoh penting sebagai musuh negara.
3. Pengalihan Isu – Menutupi skandal besar dengan isu-isu yang lebih ringan namun mengundang reaksi publik, seperti gosip selebritas atau kontroversi kecil yang dibesar-besarkan.
4. Penciptaan Narasi Baru – Membangun mitos baru yang menggantikan ingatan lama, sering kali melalui propaganda di media sosial dan jaringan berita.

Contoh-Contoh dalam Sejarah

Sejarah mencatat bagaimana amnesia kolektif dimanfaatkan oleh berbagai rezim politik di dunia:

Jerman Pasca-Nazi: Setelah Perang Dunia II, banyak rakyat Jerman mencoba melupakan keterlibatan mereka dalam kejahatan Nazi, hingga akhirnya diingatkan kembali melalui upaya de-nazifikasi dan pendidikan sejarah yang ketat.

Indonesia dan Tragedi 1965: Peristiwa pembantaian terhadap anggota atau simpatisan PKI selama Orde Baru mengalami distorsi besar-besaran. Hingga kini, narasi tentang kejadian itu masih diperdebatkan, sementara generasi muda kurang mendapatkan informasi utuh.

Reformasi 1998: Euforia reformasi dengan cepat diikuti oleh gelombang amnesia kolektif. Para aktor politik yang dulu menjadi bagian dari rezim lama perlahan kembali ke panggung kekuasaan, dengan citra yang telah diperbaiki.

Menghadapi Amnesia Kolektif

Bagaimana cara melawan manipulasi yang terjadi akibat amnesia kolektif? Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:

Pendidikan Sejarah yang Kritis: Kurikulum pendidikan harus mengajarkan sejarah secara objektif dan tidak sekedar menjadi alat propaganda.

Arsip dan Dokumentasi: Media independen, sejarawan, dan sejarawan harus terus mengarsipkan kejadian-kejadian penting agar tidak hilang dari catatan sejarah.

Kritis terhadap Media: Masyarakat harus lebih skeptis terhadap berita yang cenderung menggiring opini tanpa dasar fakta.

Partisipasi Publik dalam Politik: Dengan keterlibatan aktif, masyarakat dapat mengawal narasi yang berkembang dan menolak upaya distorsi.

Amnesia kolektif adalah kelemahan yang dapat dimanfaatkan oleh para petualang politik untuk mengontrol opini publik dan mempertahankan kekuasaan mereka. Namun, dengan kesadaran dan upaya bersama dalam menjaga ingatan sejarah, kita dapat mencegah pengulangan kesalahan yang sama. Sebab, bangsa yang melupakan sejarahnya, akan terus mengulangi tragedi yang sama di masa depan.

banner 300250

Related posts

banner 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *