Astaga, Di Lokasi Penggalian Kolam Ikan Koi Muncul Candi Baru

Magelang, LiraNews – Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah, melakukan ekskavasi di lokasi temuan bebatuan candi di Dusun Mantingan, Desa Mantingan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. Dalam ekskavasi hari ini ditemukan profil kaki candi yang sebagian besar masih terkubur dalam tanah.

Namun petugas masih melakukan kajian mengenai candi tersebut, apakah candi Hindu atau Budha.

Ekskavasi dengan menggunakan peralatan manual ini, unsur-unsur yang terlibat meliputi pengkaji cagar budaya, teknisi gambar dan ukur, pengolah data, steller dan fotografer.

Pengkaji Cagar Budaya BPCB Jawa Tengah, M. Junawan mengatakan, sifat dari ekskavasi ini adalah ekskavasi penyelamatan atau rescue excavation. Hal ini bertujuan untuk menyelamatkan data arkeologi yang masih ada di dalam tanah.

“Pada awalnya kita jelaskan sifat dari ekskavasi ini adalah ekskavasi penyelamatan yaitu untuk menyelamatkan data arkeologi yang masih ada di dalam tanah,” kata Junawan, di sela-sela ekskavasi bebatuan candi di Dusun Mantingan, Desa Mantingan, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Selasa (30/7/2019).

“Kemudian nanti dari temuan itu, kita akan merekontruksi atau mengidentifikasi bagaimana data tersebut sampai kita temukan. Apakah dalam posisi runtuh, kalau runtuh nanti disebabkan oleh apa,” papar Junawan.

“Kita juga memiliki target dalam penyelamatan ini adalah untuk mengetahui denah, denah dari bangunan ini. Kita melibatkan steller di sini, kalau dalam penyusunan candi yaitu dalam penyusunan candi atau merekonstruksi sehingga nanti bisa diketahui profil dari candi tersebut,” ujar Junawan.

Menurutnya karena dalam survei awal beberapa bebatuan sudah terangkat di permukaan. Kemudian, dilakukan survei awal dengan penggalian minggu lalu ditemukan struktur candi yang masih tertata yakni bagian kaki.

“Hari ini memperdalam atau memperdetail profil dari kaki tersebut dan mungkin sudah hampir ketemu karena terkendala oleh debit air lumayan deras sehingga kita cukup terkendala dalam memperdetail lebih jelas lagi temuan kaki tersebut,” Kata Junawan, seraya menyebut memakai mesin penyedot air sehingga nantinya bisa memperjelas detail dari profil kaki candi, itu.

Untuk ekskavasi tersebut telah dimulai hari ini dan ditargetkan hingga Sabtu (3/8/2019). Adapun dari temuan yang ada tersebut, pihaknya belum bisa menyimpulkan dugaan candi tersebut untuk bangunan suci agama apapun.

“Belum. Jadi, kalau secara akademis ini memang bukti-bukti termasuk latar belakang agamapun belum bisa diketahui karena ciri-ciri dari latar belakang suatu bangunan suci, juga belum kita temukan,” tutur Junawan.

“Bisa Hindu, bisa Buddha. Jadi, memang belum ada kunci untuk menentukan latar belakang agamanya,” ujar Junawan.

Saat disinggung perihal soal temuan tersebut, kata dia, sudah merupakan pondasi atau dasar.

“Itu kalau dari susunannya sudah sampai ke bagian pondasi candinya, sudah yang paling dasar,” pungkas Junawan. LN-RED

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *