Jakarta, LiraNews.com – Organ sayap PDI Perjuangan, Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem) menunjukkan taringnya sebagai pembela rakyat kecil.
Repdem kali ini mengangkat bendera perang melawan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang akan membuat kebijakan dzolim, yakni akan melarang ojek online dan taksi online memakai BBM jenis Pertalite.
Bahlil pada Kamis, 28 November 2024 memang mengaku akan melarang seluruh kendaraan pelat hitam termasuk taksi online dan ojek online menggunakan bahan bakar minyak jenis pertalite dan solar.
Bahlil beralasan, taksi dan ojek online tak berhak menikmati BBM pertalite karena termasuk orang mampu. Buktinya bisa membeli kendaraan sendiri.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Repdem Abraham Leo Tanditasik alias Bung Abe menilai kebijakan itu sama artinya Bahlil ingin mencekik rakyat kecil.
“Saya katakan, ini adalah pelecehan publik terutama rakyat kelas menengah ke bawah!” kata Bung Abe.
Ia menjelaskan sejumlah alasan, kenapa pelarangan memakai pertalite bagi taksi dan ojek online sangat biadab.
Pertama, seseorang sepeda motor sekarang ini bukan lagi barang mewah seperti jaman sebelum tahun 2000.
Orang membeli secara kredit sepeda motor karena sulit mendapatkan pekerjaan karir. Mereka tak punya koneksi.
“Ini (ojek) adalah profesi pilihan terakhir, mau dibunuh juga sama di Bahlil itu!” ungkap Bung Abe kesal.
Abe menjelaskan, harusnya pemerintah peka, bahwa kondisi ekonomi memburuk dan banjir PHK dimana-mana.
Dan menjadi ojek maupun taksi online adalah pilihan terakhir untuk bertahan hidup.
“Kawan-kawan itu mengandalkan DP rendah dan mencicil setiap bulannya. Sehari itu belum tentu bisa dapat sampai seratus ribu rupiah bersih.”
“Itu masih harus bayar cicilan, makan sekeluarga dan kebutuhan hidup minimum. Lha ini menteri kok congornya kayak setan begitu. Mental penindas!”, kritik Abe.
Kedua, pajak naik dan daya beli masyarakat menurun
Abe menjelaskan, awal 2025 masyarakat sudah dihadapkan pada kenaikan PPN menjadi 12%. Tapi efeknya tentu bukan 1%. Daya beli menurun dan pada saat yang sama pemerintah justru membiarkan jebakan pinjaman online ke masyarakat.
“Saya melihat ini memang orang seperti Bahlil ini tidak punya empati terhadap rakyat. Mau main hantam,” tukas Abe.
Abe pun menanyang Bahlil berkelahi, agar jangan sok jagoan. Menindas rakyat tanpa hati nurani.
“Dikiranya engga ada yang takut sama dia yang bergaya hidup sangat mewah. Kami pasti melawan! Ini adalah kedzoliman yang membangunkan perlawanan rakyat!” tuntas Abe.