Oleh: Jamiluddin Ritonga *)
Jakarta, LiraNews – Joko Widodo (Jokowi) mengklaim hubungannya dengan Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani baik-baik saja.
Klaim Jokowi, khususnya dengan Megawati, tampaknya bertolak belakang dengan realitas sebenarnya. Sebab, kalau hubungannya baik-baik saja, tentu Megawati tidak memecat Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP) dengan tidak hormat.
Indikasi lainnya, Megawati setiap pidato selalu menyerang Jokowi. Serangan itu meski tidak secara direct ditujukan kepada Jokowi, namun orang yang mendengarkannya tahu, pesan pidato Megawati ditujukan kepada Jokowi.
Kepada Puan pun, hubungan Jokowi kiranya tidak baik- baik saja. Hanya saja, Puan tidak menunjukkan lebih frontal seperti yang ditunjukkan sang ibu.
Puan dalam berpolitik kiranya lebih mengikuti langgam ayahandanya Taufik Kiemas. Meski pun ia tak suka, tapi tidak dipertontonkan di depan umum.
Karena itu, Puan tidak frontal dalam berpolitik. Ia dipermukaan cenderung berpolitik akomodatif dan terkesan berupaya merangkul, termasuk terhadap lawan politiknya.
Karena itu, dipermukaan bisa saja hubungan Jokowi dengan Puan tampak seolah baik-baik saja. Tapi realitasnya justru menunjukkan sebaliknya.
Jadi, hubungan Jokowi dengan Megawati dan Puan bukan baik-baik saja. Hubungan mereka justru semakin hangat, seperti barah yang kapan saja bisa terbakar.
Hubungan Jokowi, terutama dengan Megawati sudah seperti patah arang. Karena itu, sudah sulit untuk disambung kembali.
*) Penulis adalah Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999