Makassar, LiraNews — Pertemuan antara pihak Balai Diklat LHK Makassar dalam hal ini diketuai oleh Kepala Balai Diklat LHK Edi Sulistyo H. Susetyo dengan Tim dari Direktur Porgram GIZ forclime, Georg Buchholz bersama rombongan membahas peluang kerjasama yang dapat dilakukan oleh GIZ Forclime dan Balai Diklat LHK Makassar. Kamis (15/8/2019).
Program ini disusun bekerja sama dengan German Forest Society (Deutscher Forstverein) dalam kerangka kerja Program pendidikan LHK di Hutan Tabo-Tabo yang menghubungkan jejaring lembaga pendidikan dan pelatihan kehutanan di Kawasan Timur.
Kerangka kerja tersebut meliputi topik-topik mengenai pendidikan akademik kehutanan, transfer pengetahuan yang sistematis di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Hutan Negara serta praktir-praktik pengelolaan hutan dan magang Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
Selama kunjungan, terjadi interaktif dialog, program penjajakan kerjasama ini begitu relevan dengan mengemukakan gagasan dan ide-ide yang dipaparkan Edi Sulistyo.
Kepala BDLHK megucapkan, “permohonan maaf karena sedang bersolek di beberapa tempat masih dilakukan pemeliharaan dan ini juga bentuk kreativitas.”
Pertemuan ini juga diperlihatkan video pendek keberadaan fasilitas-fasilitas diklat, baik di Makassar maupun Hutan Diklat Tabo-Tabo.
“Dua hal, pertama mengenai pengelolaan diklat BDLHK Makassar dan kedua pengelolaan Diklat di KHDTK Tabo-Tabo,” sebut Edi dalam paparannya..
“Balai Diklat itu menciptakan orang atau SDM yang tidak produktif menjadi produktif.” Terangnya.
Lanjutnya ditegaskan Kepala BDLHK Makassar, “Yang kedua juga sama luasnya hutan 600 hektar di tabo-tabo kok tidak bisa berkembang ya, ini ironi juga padahal kita ini lembaga diklat harusnya menjadi contoh, rool mode bagaimana mengolah hutan itu lestari.”
“Dari situ kemudian BDLHK banyak melakukan upaya-upaya perbaikan. BDLHK Makassar itu penyelenggara diklat bagi Aparatur Sipil Negara maupun non Aparatur, juga masyarakat.” Imbuh dia.
Edi Sulistyo menekankan aktivitas Media Sosial lebih intens, Website juga kita intervensi. pendaftaran secara online, pelatihan google classroom, e-learning yang belum ada keberpihakan dan tidak berani ambil resiko. di era revolusi industri 4.0 seperti ini tingkat duluismenya terlalu tinggi. kalu masih duluisme dan feelingisme SDM susah untuk maju.”
“Sudah tidak jamannya lagi, kita merasa paling hebat, semua sudah ada, harus diadaptasi semua perubahan-perubahan itu.” ketus Kepala BDLHK Makassar yang memiliki latar belakang mentereng ini.
Beliau mengingatkan bahwa, tageline BDLHK Makassar, “easy, happy and professional. Jadi semua akan dibuat mudah, senang dan profesional itu merupakan spirit untuk teman-teman.”
Tak lupa Georg mengucapkan terima kasih kepada kepala Balai Diklat Lingkungan Hidup dan Kehutanan beserta jajarannya telah menyambut kedatangan rombongan GIZ Forclime dengan baik.”Kami datang ke sini ingin belajar dari BDLHK Makassar sekaligus untuk penjajakan kerjasama.”
“GIZ Forclime perwakilan pemeintah jerman bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia struktur kami adalah bahwa setiap tahun semua tim berkumpul tahun ini kami memilih makassar untuk lokasi Forclime sekaligus memperkenalkan tim serta penjajakan kerja sama.” Jelas direktur GIZ Forclime.
“Saat ini GIZ Forclime mengadakan program magang bagi anak-anak Papua, bekerjasama dengan Universitas Cenderawasih dan Universitas Papua,” sambungnya.
“Mereka semuanya ikut untuk belajar kegiatan lingkungan hidup dan kehutanan di BDLHK Makassar.” pungkas Georg selaku Direktur GIZ Forclime.
Wandoyo salah satu ketua rombongan menambahkan, Forclime ini adalah kerjasama kedua negara. GIZ sebagai implementator mempunyai kewenangan semua kegiatan.
“GIZ bukan donor dan bukan juga NGO sehingga semua kegiatan yang namanya implementator agreement, artinya ada agreement antara Pemerintah Indonesia dengan GIZ nantinya.),” bebernya.
“Mudah-mudahan dari pertemuan ini melahirkan inspirasi, motivasi, tidak seperti katak dalam tempurung, kita perlu orang-orang seperti BDLHK Makassar, melihat bagaimana Balai Diklat ini bisa berkembang lebih baik kedepannya,” ujar Wandoyo.
Pertemuan berlangsung hangat tersebut menghasilkan beberapa kesepahaman antara Balai Diklat LHK Makassar merupakan mitra strategis bagi GIZ Forclime dalam hal pembangunan Lingkungan Hidup dan Kebutanan pada bidang peningkatan kapasitas sumberdaya manusia.
Kemudian untuk melihat perkembangan lebih lanjut tentang kerjasama antara Balai Diklat LHK Makassar dan GIZ Forclime perlu pertemuan lebih lanjut ketingkat yang lebih tinggi pada level Kementerian Lingungan Hidup dan Kehutanan.
Sesi terakhir tim GIZ Forclime melakukan foto bersama dilanjutkan tur singkat untuk melihat fasilitas Diklat.
Hadir dari Widyaiswara, Muhammad Arif Muhammadiyah dan Junaidi. Sementara dari SMK Kehutanan Ahmad Syihabi selaku Wakil Kepala Sekolah sekaligus Humasnya Sekolah dan jajarannya.serta BDLHK Makassar selaku tuan rumah. LN-ADI