BEI Resmikan Kantor Perwakilan Yogyakarta Pasca-Relokasi

<p>Staf di Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Riau di Pekanbaru tengah menganalisa pergerakan harga saham, Rabu (5/9/2018). Hingga siang harinya, pasar modal Indonesia terus bergejolak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 3 persen, dalam hal ini, Pasar saham Indonesia tercatat anjlok paling dalam se Asia. Salah satu penyebabnya adalah karena jatuhnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY</p>

Yogyakarta-LiraNews – Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan gedung baru kantor perwakilan BEI di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat (26/7).

BEI merelokasi kantor perwakilan Yogyakarta ke Jalan P. Mangkubumi No. 84. Sebelumnya, kantor perwakilan BEI Yogyakarta berlokasi di Jalan P. Mangkubumi No 111.

Secara simbolis, peresmian gedung baru kantor perwakilan BEI Yogyakarta ini dilakukan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Hoesen dengan menandatangani prasasti pendirian.

Acara ini turut dihadiri oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, serta komisaris dan direksi self-regulatory organization (SRO).

Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, kepemilikan BEI atas gedung ini dapat meningkatkan aset perusahaan serta menurunkan beban sewa ruang kantor dalam Laporan Tahunan BEI yang akan datang.

“Dengan begitu, tujuan dan efektivitas perusahaan dalam pengembangan pasar modal dapat meningkat, khususnya di daerah-daerah dengan potensi ekonomi tinggi, seperti Yogyakarta maupun di daerah-daerah sekitarnya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/7).

Peningkatan infrastruktur ini juga dilakukan untuk mendukung upaya BEI dalam pengembangan investasi pasar modal ke Yogyakarta dan sekitarnya.

Berdasarkan data BEI per akhir Juni 2019, jumlah investor pasar modal di provinsi ini mencapai 21.148 single investor identification (SID). Jumlah ini setara 0,58% populasi penduduk setempat pada 2018 yang mencapai 3,63 juta jiwa.

Jumlah investor tersebut tumbuh 45,96% secara tahunan dibandingkan dengan 14.488 SID per akhir Juni 2018.

“Dapat diartikan bahwa, provinsi yang dipimpin oleh Sri Sultan Hamengkubuwana X sebagai gubernur Yogyakarta sejak 3 Oktober 1998 ini menyimpan potensi pertumbuhan jumlah investor pasar modal, khususnya investor saham,” ucap Yulianto.

BEI yakin, pertumbuhan jumlah investor di Yogyakarta dan sekitarnya masih dapat meningkat seiring dengan aktivitas 16 kantor cabang perusahaan efek dan keaktifan dari 35 Galeri Investasi BEI yang tersebar di Yogyakarta.

Area kerja kantor perwakilan BEI Yogyakarta mencakup wilayah Klaten dan Purwokerto yang juga memiliki potensi peningkatan jumlah investor aktif maupun menumbuhkan literasi dan inklusi pasar modal Indonesia di masa depan.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *