Jakarta, LiraNews.com -Skip challenge a challenge saat ini menjadi viral di media sosial, dan banyak generasi muda memperagakannya. Permainan ini dengan menekan dada sekuat-kuatnya selama beberapa detik, sehingga pemainnya kekurangan oksigen, lalu pingsan. Namun pemainnya merasakan sensasi, kemudian teman-temannya tertawa puas, dan ingin melakukan pada orang lain.
Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka, dr. Hariyono, SpPD, FINASIM, menegaskan bahwa Skip Challange bisa menghambat jalur pernapasan dengan sengaja. Pada anak yang mengidap penyakit dasar: misalnya asma, epilepsi, kelainan jantung, permainan ini sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan kematian.
“Jika otak kurang oksigen lebih dari tiga menit, maka bisa menyebabkan kerusakan otak permanen. Skip Challange bisa menghambat jalur pernapasan dengan sengaja.,” ujar Hariyono, ditulis Senin (13/3/2017).
Sementara itu, Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault mengingatkan generasi muda bahwa Skip Challange adalah permainan yang membahayakan dan bisa menghilangkan nyawa.
Adhyaksa juga memposting bahaya Skip Challenge di akun IG-nya, @adhyaksadault. “Terus kita saling mengingatkan. Yuk kabarkan yg lain. Terima kasih,” begitu caption di akunnya tersebut, Minggu (12/3/2017).
Adhyaksa mengatakan, daripada Skip Challange lebih baik permainan yang selama ini dimainkan pada kegiatan kepramukaan.
“Game-nya lebih menarik, seru dan melatih gotong-royong, tapi tetap tidak mengganggu kesehatan dan mengancam nyawa,” tuturnya.
Seperti dikabarkan, fenomena ini juga marak terjadi di luar negeri. Di Inggris, Harian The Independent menyebut masalah ini telah muncul sejak 2005 lalu, telah menimbulkan sejumlah kematian. Salah satu korban meninggal ialah Karnel Haughton asal Birmingham pada 1 Juni 2016 lalu. LN-MHS