Jakarta, LiraNews — Ada lima poin yang disampaikan Ustadz Abdul Somad kepada pimpinan MUI (Mejelis Ulama Imdonesia) pada acara silaturahmi di Kantor MUI Jakarta Rabu (21/8/2019).
Pertama, UAS menyampaikan kedatangannya untuk bersilaturahmi kepada pimpinan MUI Pusat lantaran dia juga merupakan anggota Komisi Fatwa MUI Provinsi Riau.
“Silaturahim antara ustadz-ustadz di daerah dengan alim ulama di pusat. Alhamdulillah silaturahim kali ini berjalan dengan baik,” ucap UAS kepada media.
Kedua, UAS menjelaskan bila penggalan video yang beredar di media sosial tidak sesuai dengan kronologi yang sebenarnya terjadi. Ketidak lengkapan informasi yang beredar dinilai UAS menyebakan polemik dan salah faham di antara masyarakat.
“Saya sebagai warga negara yang baik ingin menjelaskan, jangan sampai masyarakat menjadi hiruk pikuk disebabkan oleh isu di media sosial. Bahwa ceramah saya yang diviralkan itu adalah menjawab pertanyaan, bukan tema kajian, bukan inti permasalahan, karena saya punya kajian di Masjid Agung An-Nur Pekanbaru, Riau setiap subuh Sabtu, satu jam materi setelah itu tanya jawab. Ketika itu lah ada masyarakat yang bertanya lalu saya jawab. Maka video itu adalah menjawab pertanyaan,” beber UAS.
Ketiga, jawaban dari pertanyaan jamaah yang disampaikan UAS berada di tengah umat Islam serta berada di ruang tertutup, hanya ada beberapa jamaah yang hadir pada kajian tersebut.
“Bahwa itu disampaikan di tengah komunitas masyarakat muslim, di dalam Masjid, di tempat tertutup, di tengah umat Islam dalam kajian khusus Sabtu subuh. Bukan di acara “Damai Indonesia Ku” di tvOne, bukan tabligh akbar di tanah lapang stadion sepak bola, bukan di waktu ramai sampai 100 ribu orang, tapi pengajian,” jelasnya.
Berikutnya yang keempat, UAS mengaku menjelaskan akidah umat Islam berkaitan dengan yang disampaikan pada penggalan video yang beredar di media sosial.
“Bahwa saya sedang menjelaskan aqidah keyakinan seorang muslim sebagaimana dalam Islam diajarkan. Innal malaikata sesungguhnya malaikat laa tadkhulu bayta tidak masuk ke dalam rumah fiihi tamatsil kalau di dalam rumah itu ada patung. Mengapa malaikat tidak mau masuk ke dalam rumah yang ada patung, karena diantara tempat-tempat tinggal jin adalah patung,” terang UAS.
“Oleh sebab itu penjelasan itu saya jelaskan untuk menjaga aqidah umat Islam. Saya tidak sedang kapasitas perbandingan agama atau berdebat atau berdialog tapi menjelaskan aqidah umat Islam,” tambahnya.
Kelima, UAS menjelaskan video yang berbeda di media sosial tersebut merupakan video yang lama sekitar tiga tahun yang lalu.
“Bahwa itu sudah berlangsung saya tidak lagi memberikan kajian rutin subuh setelah keliling tabligh akbar, tapi itu lebih kurang tiga tahun yang lalu,” paparnya.
Pada silaturahmi UAS di kantor MUI Jakarta tersebut, turut hadir pimpinan MUI diantaranya, Dr. Anwar Abbas (sekjen), Masduki Baidlowi (ketua bidang infokom), Muhyiddin Junaidi (ketua bidang luar negeri dan kerjasama internasional). LN-RED