BMI Jakarta: Lakukan Tiga Hal Agar Perekonomian Nasional Bangkit

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bintang Muda Indonesia (BMI) DKI Jakarta, Hasbil Mustaqim Lubis

Jakarta, LiraNews – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Bintang Muda Indonesia (BMI) DKI Jakarta, Hasbil Mustaqim Lubis, menyampaikan tiga saran penting untuk membangkitkan perekonomian nasional dari keterpurukan.

Pertama, kata Hasbil, jangan terlalu fokus ke Bridge Financing (Pembiayaan Talangan), cara opsi lain yang memiliki resiko lebih kecil (low risk).

Read More
banner 300250

Kedua, buat ‘Kontes Kecantikan’ artinya berikan tantangan kepada pihak terkait agar mereka mampu melakukan terobosan baru dalam melahirkan setiap kebijakan baru dan janjikan sesuatu yang positif untuk mereka.

“Hal ini dalam dunia industri sering di lakukan dan hasilnya cukup bagus,” jelas Hasbil dalam keterangan tertulis yang diterima jurnas.com, Jumat (4/9/2020).

Adapun Ketiga, lakukan rotasi jabatan maupun pergantian dari individu lama ke individu baru yang lebih kompeten.

“Lakukan evaluasi tim secara keseluruhan demi tujuan besar yaitu bangkitnya perekonomian Indonesia,” paparnya.

Hasbil sebagai Ketua BMI Jakarta yang merupakan organ sayap Partai Demokrat, juga mengingatkan tentang pemahaman-pemahaman mendasar yang perlu dijadikan pegangan, agar arah pembangunan ekonomi Indonesia bisa berjalan dengan maksimal.

Ia menjelaskan, Tantangan Investor adalah kemampuan untuk meraih pengembalian yang atraktif setelah disesuaikan dengan risiko.

Sedangkan Pemerintah sebagai pembuat kebijakan Nasional harus punya kemampuan untuk merespons dengan cara mempertahankan pertumbuhan ekonomi, serta memperkecil probabilitas dislokasi finansial periodik.

Adapun bagi Institusi, lanjut Hasbil, harus mengetahui secara pasti potensi-potensi yang bisa diperkuat, untuk memberikan kontribusi pada rekonsiliasi kebijakan secara efisien di level Nasional. Dengan demikian dapat memastikan konsistensi dan upaya untuk saling memperkuat kebijakan Nasional.

“Jika hal ini saja tidak dipahami, maka menurut saya Indonesia akan sulit keluar dari angka pertumbuhan ekonomi negatif karena kebijakan yang dilahirkan tidak mampu menjawab permasalahan saat ini,” jelasnya.

Oleh karena itu, Hasbil berharap semua pihak terkait mau memahami kembali definisi dasar tersebut, sehingga memiliki pandangan yang sama dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya akan menghindarkan Indonesia dari ancaman resesi ekonomi bahkan krisis ekonomi.

“Kadang kala untuk menyelesaikan suatu permasalahan, solusi nya di dapatkan dari hal kecil yang terlupakan,” tuntas Hasbil.

Related posts