BNPB Sumbar Bantah Terjadi Likuefaksi di Pasaman

Akibat Gempa Pasaman Barat memicu terjadi semburan air panas di kabupaten Pasaman

Pasaman, LiraNews — Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat, Rumainur membantah terjadinya Likuefaksi, atau hilangnya kekuatan tanah akibat lindu terjadi di Nagari Malampah, Kecamatan Talu, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) akibat gempa Magnitudo 6,2.

Rumainur mengatakan yang terjadi di Malampah tersebut adalah akibat material tanah bercampur dengan air. Air yang meresap ke dalam tanah menambah bobot tanah. Istilahnya infiltrasi, karena air berasal dari atas yang masuk ke dalam tanah. Hal itu kemudian memicu banjir bandang alias galado.

“Tidak ada likuefaksi, itu galodo karena kekuatan gempa yang cukup besar,” katanya usai rapat koordinasi penanganan pascagempa di Pasaman Barat, Sabtu (26/02/2022).

Seperti dilansir cnnindonesia.com, Rumainur menyebut infiltrasi tersebut terjadi karena retakan di Gunung Talamau ketika gempa. Longsor kemudian terjadi melewati anak-anak sungai.

Terpisah, Bupati Pasaman Benny Utama justru menyebut insiden di daerah tersebut masih berpotensi terjadi karena longsoran di Gunung Talamau cukup besar. Terlebih, jika ada pemicu seperti hujan deras atau gempa susulan yang besar.

Saat ini, sejumlah warga di Kabupaten Pasaman masih ada yang bertahan di depan rumahnya menggunakan tenda, dikhawatirkan galodo kembali terjadi dan mengancam keselamatan warga yang bertahan di rumah.
Ini sedang kita upayakan untuk membujuk mereka ke tenda pengungsian yang lebih aman,” jelasnya.

Terkait korban gempa di Kabupaten Pasaman, ia mengungkapkan 6 orang sejauh ini ditemukan meninggal dunia. Dua di antaranya meninggal karena tertimbun longsor di Malampah.

“Untuk luka sedang dan ringan terdapat 36 orang dan 5 orang luka berat saat ini sudah dalam perawatan,” ujarnya. Kemudian terdapat sebanyak tiga ribu pengungsi yang tersebar di banyak titik di Pasaman.
“Hal ini diakibatkan oleh warga yang masih cendrung enggan meninggalkan rumah,” jelasnya.

Selain itu, di Pasaman saat ini empat orang juga dinyatakan hilang yang diduga terbawa arus sungai akibat turunnya sebagian tanah dilereng gunung Talamau ke arah sungai Batang timah di daerah Siparayo, Nagari Malampah.

Sebelumnya, media sosial diramaikan kabar soal dugaan likuefaksi akibat gempa yang berpusat di Pasaman Barat, Sumbar, Jumat (25/2). Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun menyebut beberapa daerah Sumbar rentan terjadi likuefaksi. LN-MAN

Related posts