MAKASSAR, LIRANEWS.COM | Bripda Haerul, anggota Brimob, geram atas pemberitaan di salah satu media online yang menyebut dirinya sebagai preman dan mengintimidasi pedagang di Pasar Senggol. Ia membantah keras tuduhan tersebut dan menyebut informasi yang beredar sebagai fitnah yang merusak citra institusi kepolisian.
“Itu informasi yang sangat tidak benar! Saya membongkar bangunan karena menghalangi akses rumah saya, bukan untuk menguasai lahan pasar!” tegas Bripda Haerul kepada media di Makassar pada Kamis (23/05/2025).
Ia menjelaskan bahwa lokasi yang dimaksud adalah rumahnya, bukan area pedagang Pasar Senggol. Menurutnya, bangunan yang dibongkar karena menghalangi jalan keluar-masuk rumahnya, dan menyebut bahwa bangunan tersebut didirikan tanpa izin darinya.
Bripda Haerul menyoroti minimnya konfirmasi dari media yang memberitakan tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan sepihak yang berpotensi menciptakan fitnah dan ketidaknyamanan.
“Seharusnya media harus konfirmasi terlebih dahulu kepada dua belah pihak. Bukan hanya mendengar dari salah satu pihak sehingga bisa menimbulkan fitnah dan perbuatan yang tidak menyenangkan,” ujarnya.
Bripda Haerul memastikan akan melakukan upaya hukum terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat dalam pemberitaan yang merugikan dirinya.
“Saya akan melakukan upaya hukum terhadap semua yang diduga terlibat dalam masalah ini yang telah merusak citra institusi kepolisian,” tandasnya.
Kasus ini menyoroti pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkannya ke publik, serta perlunya tindakan tegas terhadap penyebaran berita palsu yang dapat merugikan individu dan institusi.
Kolom Komentar