Bangkalan, LiraNews– Jumat (2/8/2019), Puluhan masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Kabupaten Bangkalan dan kantor DPRD Kabupaten Bangkalan.
Masyarakat yang menamai dirinya GERWAMI (Gerakan Wanita Anti Poligami) di ketuai oleh Rimbi Nanda Utami melakukan aksi unjuk rasa, setelah tersebar berita poligami yang diduga dilakukan oleh Bupati Kabupaten Bangkalan.
Puluhan wanita massa unjuk rasa mendatangi kantor Bupati Kabupaten Bangkalan dan kantor DPRD Kabupaten Bangkalan dengan membawa spanduk dan sebagai wujud aksi bisunya, mereka menggunakan penutup mulut.
Tindakan poligami yang disertai beredarnya foto surat pernyataan rela dimadu oleh Zaenab Zuraidah (istri pertama Bupati Kabupaten Bangkalan).
Meski poligami legal secara Hukum, namun GERWAMI meyakini bahwa surat pernyataan rela dimadu oleh istri pertama Bupati, dilakukan karena keterpaksaan dan tidak tulus.
Aksi unujuk rasa dimulai dengan berjalan kaki dari Stadion Gelora Bangkalan menuju kantor bupati kabupaten Bangkalan dan lanjut menuju kantor DPRD Kabupaten Bangkalan.
Tuntutan massa tertulis pada spanduk dan pers rilis yang mereka bawa.
1. GERWAMI menolak atas Poligami yang dilakukan oleh orang nomor satu di Kabupaten Bangkalan.
2. GERWAMI meminta kejujuran terhadap Bupati Bangkalan agar bersikap Ksatria untuk mengakui bahwa sudah melakukan Poligami, apabila sudah melakukan perkawinan dengan seorang perempuan untuk menjadi istri kedua.
3. GERWAMI SANGAT KECEWA apabila Poligami benar-benar sudah dilakukan oleh Bupati Bangkalan.
4. Mendukung Ibu Zaenab Zuraidah agar mencabut surat persetujuan rela dimadu.
5. Menolak rencana pembahasan Perda Poligami dan Bangkalan menjadi Kabupaten Poligami.
Abdurahman Tohir selaku anggota DPRD Kabupaten Bangkalan tanggapi hal ini. “Menurut saya poligami itu sah dan legal secara syariat, tapi mungkin yang perlu dipertimbangkan adalah keluhan sosialnya. Karena meskipun pelaku poligami itu mampu, namun apa mungkin bisa adil secara totalitas dalam lahir dan batinnya,” ucapnya.
Aksi unjuk rasa berlangsung kondusif, massa membubarkan diri dengan tertib setelah mendatangi dua Kantor tersebut.
Reporter; Ikbal Zainury