Camplong, LiraNews — Salah satu pemandangan yang tidak mengenakkan dipandang mata dan kurangnya sistem penempatan PKL yang kurang tertata dengan rapi menyebabkan semakin kurang indahnya pemandangan pantai wisata Camplong menjelang sore hari.
Padahal sejatinya pantai wisata Camplong adalah pantai yang elok dan indah dipandang mata dan diminati oleh sebagian wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Namun fakta yang terjadi sekarang banyaknya pedagang kakli lima yang menjamur di area bibir pantai yang sangat merusak keindahan pantai apalagi semakin berserakannya sampah di area bibir pantai menambah jijiknya pemandangan.
“Padahal Pemkab Sampang telah membagun kios2 untuk PKL berjualan di bagian utara pintu masuk dalam APBD 2017 yang menelan biaya ratusan juta rupiah, namun sayang kios2 itu di biarkan kosong tanpa penghuni,” ujar Syafiuddin salah satu petugas wisata Camplong membenarkan adanya fakta trsb.
“Memang kondisi pantai wisata Camplong seperti ini mas, mau gmn lagi karena kebanyakan masuknya pengendara dari lahan rumah warga dan warga yang membagun kios di bibir pantai adalah warga sekitar, kami juga tidak enak untuk mengusir merek,” ungkapnya.
Sejatinya hotel pantai wisata Camplong merupakan ikon hotel kebanggaan Sampang karena merupakan satu2nya hotel yang memiliki lahan yang luas dan juga pemandangan lepas pantai yang asri.
“Namun sayangnya hal itu tidak sesuai dengan apa yang menjadi harapan kita semua, sejatinya pihak hotel wisata camplong harus berbenah diri dan memperbaiki diri agar hotel wisata camplong menjadi ikon hotel kebanggaan kab. Sampang,” katanya.
Apalagi, sambungnya, hotel Camplong sering di gunakan berbagai acara instansi dan tempat berlabuhnya rombongan pariwisata yang dari Sumenep – Surabaya dan ke Surabaya – Sumenep dengan harapan jika hotel pantai wisata Camplong memperbaiki sistem managementnya maka PAD Sampang.
“Maka dengan sendirinya juga akan terangkat dan penghasilan masyarakat pun juga bertambah dengan bertambahnya pengunjung dengan sistem pengelolaan serta mangement yang terarah,” pungkasnya.
Reporter: Subairi