Jakarta, LiraNews.com – Deddy Sitorus mempertanyakan motif Irjen Kemendagri mengerahkan tim dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Tasikmalaya.
Treatment atau perlakuan Kemendagri terhadap Tasikmalaya ini terasa sangat spesial, dan tidak dilakukan pada daerah lain. Kunaon? Bikin curiga nih.
“Saya heran, kenapa tiba-tiba Kemendagri menurunkan tim ke sana dan langsung melakukan audit kepada OPD tertentu,” kata Deddy dalam keterangan kepada awak media, Selasa (8/4/2025).
Deddy Sitorus yang duduk di kursi Komisi II DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) pun meminta Kemendagri jangan cawe-cawe lah dalam PSU. Kenapa sampai mengerahkan tim ke Tasikmalaya. Sebegitunya.
“Apakah ada laporan, indikasi penyalahgunaan atau masalah urgen lainnya yang membuat Kemendagri begitu bersemangat di Tasikmalaya?” tanya legislator Dapil Kalimantan Utara tersebut.
Deddy lebih lanjut mempertanyakan apakah langkah itu merupakan langkah Kemendagri dan diperlakukan sama untuk seluruh wilayah di Indonesia yang melakukan PSU.
“Apakah ini dilakukan di seluruh daerah yang melakukan PSU atau hanya menargetkan Tasikmalaya, Kemendagri harus memberikan penjelasan,” kata Deddy.
“Sebagai Ketua DPP PDIP dan anggota Komisi II DPR RI, saya mendapat informasi bahwa besar kemungkinan tim Kemendagri itu sedang ‘on mission’” ujarnya.
Hal ini disebutkan menjadi perhatian pihaknya mengingat perlakuan Kemendagri sangat berbeda dibanding saat pemilu dan pilkada 2024 yang lalu.
Kata Deddy, saat itu Kemendagri tidak pernah menurunkan tim meskipun banyak laporan masyarakat; bahkan gugatan anggota Komisi II dalam rapat-rapat di DPR dengan Kemendagri.
“Sebagaimana diketahui kemenangan calon Bupati perahana yang diusung PDI Perjuangan dibatalkan di MK dan diminta mengganti Cagub dan melakukan PSU.”
“Oleh karena itu, kami berharap agar Kemendagri tidak melakukan cawe-cawe di Tasikmalaya dan PSU manapun. Silakan melakukan audit setelah PSU diakukan, jangan melakukan langkah-langkah yang bisa mempengaruhi hasil PSU,” tutup Deddy.