Simalungun, LiraNews — Zulpanuddin Dalimunthe SIKALUNGUN-dampingi Boas Manik Camat Girsang Sipangan Bolon diabadikan usai menyerahkan perlengkapan pelatihan pemandu wisata kepada salah seorang peserta.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Simalungun melatih calon pemandu wisata agar professional menjalankan tugas kepemanduan (guide) di wilayah Kabupaten Simalungun.
Kegiatan ini dibuka Kadis Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Simalungun Resman Saragih SSos, Kamis (18/7/2019) di Atsari Hotel Parapat.
Dalam sambutannya, Resman Saragih mengatakan, melalui pelatihan pemandu wisata alam ini, para pemandu mampu menjadi SDM pariwisata yang lebih berkualitas dan terukur.
Pelatihan ini harus menambah kemampuan pandu wisata, supaya bisa menjelaskan dan memberi petunjuk, bahkan bimbingan kepada warga terkait kawasan wisata yang ada di Desanya sendiri. Sehingga wisatawan yang datang, lebih nyaman dan tak sungkan berbaur dengan masyarakat di saat mereka berkunjung ke desa kawasan wisata kita, kata Resman Saragih.
Menurut Resman, pemandu berperan menciptakan citra pariwisata Danau Toba secara umum dan secara kusus di kawasan wisata Kabupaten Simalungun.
Dalam kesempatan itu Resman meminta kepada narasumber, agar membagikan ilmunya sebanyak-banyaknya kepada pemandu wisata. Sehingga ide, gagasan yang disampaikan dapat teraplikasi dengan baik. Muaranya demi pengembangan pariwisata sekaligus mendukung Nawacita Presiden RI Joko Widodo.
Adapun pelatihan pemandu wisata ini diikuti oleh Kepala BP2 Lingkungan Hidup Aek Nauli, pemandu wisata arung jeram, pemandu Ekowisata dan pemandu Geowisata yang dihadiri 60 orang undangan dengan menghadirkan para narasumber Dr Sumihar Sbastiana Sitompul Ssos MSi Direktur Politeknik Pariwisata Medan, Helvrin Maranatha Hutabarat dari Siantar Rafting (Arung Jeram), Marandus Sirait dari Taman Eden 100 didampingi para Moderator dari Disparbud Simalungun diantaranya Zulpanuddin Dalimunthe, Rosida Sitinjak, Rohana Sinaga dan dipandu protokol M Coden Purba.
Menurut Zulpanuddin, dunia pariwisata sebagai industri tanpa asap saat ini sangat potensial mendongkrak pendapatan asli daerah dan devisa Negara, sekaligus membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan sebagai cakupan Nawacita Presiden. LN-HS