Konawe Selatan,Liranews – || Kepala Desa (Kades) Torobulu Nilham dengan tegas membantah tudingan yang beredar di beberapa media online terkait dugaan penjualan lahan Negara kepada PT Win isu yang mencuat sejak Sabtu 1 Februari 2025 itu disebutkan sebagai fitnah yang sengaja disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab
Tidak ada yang namanya menjual tanah Negara itu tidak benar sama sekali hanya fitnah yang dibuat oleh oknum yang tidak bertanggung jawab tegas Nilham dalam keterangannya kepada media pada minggu 2 Februari 2025
Nilham menjelaskan bahwa area yang disebut sebagai lahan Negara sebenarnya sudah lama dikuasai oleh masyarakat bahkan lokasi pembangunan galangan kapal yang dimaksud berada jauh dari kawasan yang diduga sebagai tanah Negara
Menurut Nilham bahwa beliau paham regulasi dan aturan tidak mungkin sampai menjual tanah milik Negara Sekali lagi saya tegaskan tidak ada penjualan tanah Negara karena wilayah tersebut masuk ke dalam area penggunaan lahan (HP) bukan Hutan Lindung “paparnya
Menurutnya mantan karyawan tersebut sebelumnya bertanggung jawab mengurus perizinan galangan kapal saat masih bekerja di PT Win namun setelah diberhentikan ia diduga mulai mencari-cari kesalahan perusahaan dan Kepala Desa
Ketika dikonfirmasi menilai ada indikasi motif pribadi di balik penyebaran informasi yang tidak benar ini tegas Nilham
“Saya melihat ini ada tendensi sakit hati makanya dia mencari-cari masalah baik terhadap perusahaan maupun saya sebagai pemerintah Desa ujarnya
Lebih lanjut Nilham menegaskan bahwa lokasi tersebut berada di Desa Torobulu bukan di Desa Wonua Kongga seperti yang dituduhkan
Kalau memang ada tanah Negara yang kami jual silakan tunjukkan buktinya Jangan hanya mengada-ngada dan menyebar fitnah” tantangnya
Atas tuduhan ini Kades Torobulu memastikan akan mengambil langkah hukum untuk melindungi nama baik secara pribadi
Menurut Nilham pihaknya akan mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya karena ini bukan hanya soal nama baiknya melainkan sampai melibatkan perusahaan yang menjadi sorotan publik akibat berita yang tidak benar ini Ujarnya.