JAKARTA, LIRANEWS – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer langsung naik darah ketika dimintai tanggapan terkait Bonus Hari Raya (BHR) para pengemudi alias driver ojek online (ojol) yang hanya sebesar Rp 50 ribu. Noel, sapaan akrab Wamenaker, berjanji akan memanggil aplikator ojol dalam waktu dekat.
Noel bahkan melontarkan pernyataan terbuka bahwa ia sedang tersulut emosi. “BHR? Jawabannya tahu? Lu mau gua kasar atau baik? Langsung naik darah nih gua soal BHR nih,” ucap Wamenaker singkat, Selasa (1/4/2025).
Di pihak lain, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mencatat sekitar 800 ojol di seluruh Indonesia tidak menerima BHR yang seharusnya, yakni sekitar 80 persen dari data itu rata-rata menerima Rp50 ribu per pengemudi ojol.
Lily pun berharap Kemenaker dapat memanggil para aplikator sehingga pengemudi ojol bisa mendapatkan haknya. “Mungkin memanggil untuk memberikan sanksi, memanggil mereka untuk memberikan benar-benar yang sudah diarahkan oleh Presiden (pemberian BHR),” kata Lily.
Sebelumnya, aplikator ojol merasa telah melaksanakan imbauan Presiden Prabowo terkait pemberian BHR kepada pengemudi ojol. Grab Indonesia, salah satunya, menegaskan pemberian BHR tidak bisa disamakan dengan Tunjangan Hari Raya (THR). BHR, merupakan penghargaan tambahan yang diberikan perusahaan kepada mitra.
“BHR diberikan atas dasar keaktifan kerja mitra pengemudi. Penyaluran BHR dilakukan berdasarkan mekanisme yang telah ditetapkan Grab dengan mempertimbangkan berbagai faktor. Selain tingkat keaktifan, juga sangat bergantung pada kemampuan finansial perusahaan,” tegas Grab dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).
Grab bahkan tekanan saat ini adalah pilihan banyak orang yang mencari momen bekerja, termasuk korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Ini terlihat dari data yang menunjukkan bahwa 50 persen driver Grab tidak memiliki pekerjaan tetap.
