GRESIK, LIRANEWS.COM | Guna mendukung program ketahanan pangan, Pemerintah Desa Tirem, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, melakukan panen buah melon di Green House Sari Ayu.
Kepala Desa Tirem, Sutopo, menjelaskan bahwa proses pembuatan lahan beserta sarana dan prasarananya menelan anggaran awal sebesar Rp70 juta.
Hasil panen buah melon dijual kepada warga sekitar Desa Tirem. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila ada tengkulak yang ingin membeli, maka tetap akan dilayani.
Hasil penjualan buah melon ini nantinya akan masuk sebagai Pendapatan Asli Desa (PAD). “Kegiatan panen buah melon tidak berhenti di sini saja. Ke depan akan terus dilanjutkan,” jelas Sutopo kepada LIRANEWS.COM Senin (5/5/2025).
Sementara itu, penyuluh pertanian lapangan (PPL) wilayah Kecamatan Duduksampeyan, Husni, menyampaikan bahwa bibit buah melon kini bisa diperoleh secara daring.
Disebutkan, lahan yang ditanami merupakan milik desa dengan ukuran lebar 8 meter dan panjang 30 meter, yang ditanami 800 bibit buah melon. Ada tiga varian yang ditanam, yakni jenis Alysa, Alyna, dan Madesta. Buah melon mulai dipanen pada usia 70 hari.
Menurut Husni, sekali panen, dapat dihasilkan sekitar 2 ton atau 2.000 kg dari 800 buah, dengan rata-rata berat 2,5 kg per buah. Sementara harga jual saat ini mencapai Rp20.000 per kilogram. Jika dikalikan 2.000 kg, maka total penjualan bisa mencapai Rp40 juta.
“Untuk perawatannya sangat simpel. Pengairan hanya membutuhkan satu liter air per bibit setiap hari, serta pemupukan yang dilakukan secara rutin,” tambahnya.
Terpisah, Sekcam Duduksampeyan, Ahmad Haris Fahman, menyebutkan bahwa panen buah melon ini merupakan yang perdana di Desa Tirem.
“Jadi, panen buah melon tidak hanya dilakukan di Desa Tirem saja. Sebelumnya juga sudah ada desa lainnya di wilayah Duduksampeyan yang melakukannya. Ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan Presiden Prabowo,” pungkasnya. — LN/Heri
Kolom Komentar