Jakarta, LiraNews.com – Pengangkatan Irjen Polisi Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme mendapat apresiasi tinggi dari Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid.
Habib Syakur yang merupakan Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK), bahkan mengacungkan dua jempol sekaligus. Selamat untuk Pak Eddy Hartono dan apresiasi untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Saya ucapkan selamat bertugas Pak Eddy Hartono. Beliau orang tepat pada posisi yang tepat, dan di saat yang tepat juga. Kinerja BNPT akan semakin bagus, saya yakin,” kata Habib Syakur kepada awak media pada Jumat (13/9/2024).
Keyakinan Habib Syakur ini didasari sepakterjang dan rekam jejak Eddy Hartono yang diketahui berprestasi dalam bidang pencegahan serta penanggulangan radikalisme, Intoleransi, dan terorisme di Indonesia.
“Lho… kan bapak Eddy Hartono itu betul-betul sangat menguasai, sangat memahami tentang deradikalisasi, memahami tentang penanganan terorisme dan intoleransi. Apa lagi?” tukas Habib Syakur.
Lantas apa rekam jejak yang dimaksud? Habib Syakur menyebut Eddy Hartono bukan orang baru dalam penanganan dan penanggulangan terorisme dan radikalisme.
“Kan beliau pernah memegang jabatan di Densus 88. Wakadensus pernah, bahkan Kepala Densus 88 anti-teror Polri itu pernah beliau. Makanya apa lagi? Beliau orang tepat pada posisinya tepat, gitu ya,” tegas Habib Syakur.
Intinya… Habib Syakur menyebut BNPT harus dijabat oleh orang berpengalaman, yang bisa meningkatkan sinergi dengan Densus 88, dengan kementerian lembaga terkait, serta punya kedekatan dengan tokoh masyarakat, pemuka agama, ulama dan sebagainya.
“Karena Kepala BNPT harus sudah mengetahui duluan apa yang akan dijalankan sebagai program mencegah, menanggulangi, apa itu terorisme, apa itu radikalisme, apa itu intoleransi dan seterusnya,” tandas Habib Syakur.
Dengan terlantiknya Irjen Eddy Hartono sebagai Kepala BNPT, Habib Syakur mengapresiasi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dengan jeli dan teliti melihat potensi terbaik yang ada di jajarannya.
Bagi Habib Syakur, hal ini menjadi jawaban atas masalah keresahan selama ini, karena program deradikalisasi menghadapi banyak sekali tantangan kedepan.
“Saya mengucapkan selamat kepada Pak Eddy Haryono dan tentunya kepada Pak Kapolri Jenderal Sigit. Para pimpinan sudah memahami pentingnya perpaduan kolaboratif sinergis antara BNPT dan Densus ’88. Ini jawaban, benar-benar jawaban,” tegas Habib Syakur.
Kenapa jawaban? Habib Syakur menyebut ada kesan selama ini BNPT bekerja terlalu eksklusif, kurang membumi, bahkan seperti jalan sendiri-sendiri.
“Karena di satu sisi ada selentingan kesan bahwa BNPT terlalu eksklusif. Maka dengan diangkatnya Eddy Hartono, akan bisa menyusun program bersama dan satu dengan Densus ’88, juga dengan masyarakat dong,” tukasnya.
“Tumpas habis, tumpas tuntas, berantas habis radikalisme, intoleransi dan terorisme. Rakyat mendukung, ulama mendukung, tokoh masyarakat mendukung. Kita semua mendukung. Gitu loh,” tuntas Habib Syakur.