Jakarta, LiraNews.com – Anggota DPD RI asal Jakarta, Fahira Idris meminta pihak kepolisian jangan terlalu cepat menyimpulkan, dua orang yang tertangkap diduga melakukan penganiayaan terhadap ahli IT Institut Teknologi Bandung (ITB), Hermansyah, di Kilometer 6 tol Jagorawi, Ahad (9/7/2017) adalah orang mabuk.
Fahira mendesak aparat kepolisian untuk terus mendalami motif pembacokan tersebut.
Menurutnya, agar mendalami kasus ini secara jelas, lebih baik libatkan beberapa pihak. Segera dalami masalah ini segera diumumkan ke publik hasil pendalamannya agar publik paham atau karena apapun motifnya harus segera diumumkan ke publik.
“Jadi publik berhak tahu, ini kriminalitas luar biasa apa bukan,” ujar Fahira di RSPAD Gatot Subroto di Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2017).
Sebelumnya, Hermansyah dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Depok, Jawa Barat.
Dia merupakan saksi ahli telematika dan kerap mengkritisi berjalannya kasus dugaan chat mesum via aplikasi WhatsApp (WA) yang melibatkan Habib Rizieq Shihab dan Firza Husein.
Para pelaku dalam pengakuannya kepada polisi menggunakan mobil secara zig zag.
“Kalau menduga boleh saja, tetapi tidak boleh cepat menyimpulkan, karena bisa menimbulkan geram masyarakat,” pungkas Fahira. LN-JMP