Gerakan Pungut Sampah Laut #2 Pulau Beras Basah

Bontang, LiraNews – Pulau Beras Basah menjadi salah satu ikon wisata di Kota Bontang yang tidak terlepas dari permasalahan sampah yang dihasilkan oleh wisatawan.

Komunitas Peduli Sampah Kota Bontang bekerjasama dengan Relawan 87 Rescue, Komunitas I Care, Ruang Kita,MOCB Pokdarwis Bontang Baru, Duta Peduli Sampah, Anak Rantau Kutai Timur, MTMA Kutai Timur, Bosan adventure, Salimah Bontang, Bontang Adventurer Community, #HetifahChangeMakerGrant dan Bontang Rimba Batara serta beberapa aktivis lingkungan lainnya telah melaksanakan kegiatan Gerakan Pungut Sampah Laut di Pulau Beras Basah pada Minggu, 15 Mei 2022.

“Kegiatan yang diinisiasi oleh Komunitas Peduli Sampah ini dilakukan untuk memberikan edukasi kepada para pengunjung agar dapat membuang sampah pada tempatnya dan membawa pulang sampah kembali ke daratan,” ujar Ketua Komunitas Peduli Sampah, Muhammad Saipul dalam keterangan tertulisnya, Senin (16/5/2022).

Kegiatan ini, lanjutnya, berhasil mengangkut sampah sebanyak 398,6 Kg. Dengan rincian sebagai berikut: 1. Sampah Duplex (kotak makan/Snack, kotak ciki, kotak susu, dll) 1 kg, 2. Kardus 4,2 kg, 3. Botol plastik 8,3 kg, 4. Gelas plastik 23,5 kg, 5. Kaleng seng 2,7 kg, 6. Plastik kemasan/kresek 16,6 kg, 7. Sedotan plastik 2,31 kg, 8. Botol kaca 31,43 kg, 9. Residu (sampah hasil pembakaran, Styrofoam, terpal, banner, dll) 308,56 kg.

Dari kegiatan ini turut hadir Dandim Kota Bontang dan WaDanrem Kaltim serta dari mahasiswa dan Dosen ilmu kelautan  STIPER Kutim.

Tidak hanya sampah yang menjadi perhatian dari Komunitas Peduli Sampah tetapi sedotan plastik juga dilakukan pengukuran sehingga menghasilkan sekitar 16.308,8 cm atau 163,088 m setara dengan luas Lapangan Sepakbola.

“Hal ini akan membahayakan biota laut apabila sampah sedotan plastik berada di lautan, untuk itu kami menghimbau untuk melakukan pengurangan pemakaian sedotan plastic,” katanya.

Sambungnya, dalam kegiatan ini juga dilakukan Deklarasi Laut Bukan Tempat Sampah bersama beberapa komunitas yang hadir.

Deklarasi “Laut Bukan Tempat Sampah”

Saipul menilai penegakan hukum adalah faktor kritis dan penting untuk membangun ekosistem persampahan di Indonesia lebih baik. Untuk itu, pihaknya bersepakat mendorong dan mengumpulkan aspirasi publik sebanyak mungkin, sampai terwujudnya pengelolaan sampah yang baik dan benar sesuai amanah hukum dan peraturan persampahan.

Sebagai usaha berkelanjutan, untuk menjaga laut tetap bersih dan demi generasi masa depan yang lebih baik, pegiat Peduli Sampah dan Komunitas yang Peduli akan Sampah siap untuk bersama-sama mengawal  poin-poin berikut, yaitu:

  1. Kami mendorong prinsip Sampahku Tanggung Jawabku (Pengunjung harus membawa kembali pulang sampah yang dihasilkan oleh Pengunjung di Tempat Wisata khususnya di Pulau Beras Basah).
  2. Kami menghimbau kepada pelaku wisata kuliner yang berada di Pulau Beras Basah agar tidak membuang sampah ke LAUT dan membawa sampahnya kembali pulang ke daratan.
  3. Kami mendorong Pemerintah Kota Bontang untuk membentuk Pokja Peduli Sampah dengan melibatkan Komunitas dan Organisasi yang peduli terhadap lingkungan untuk menjadi Ranger/Relawan Edukator Sampah di Pulau Beras Basah.
  4. Kami mendorong Pemerintah Kota Bontang untuk memfasilitasi Komunitas /Organisasi /Pemuda untuk melakukan Gerakan Pungut Sampah Laut berupa Transportasi Penyebrangan dan Konsumsi Ranger/Relawan Edukator Sampah di Pulau Beras Basah.
  5. Kami menghimbau kepada Pemerintah agar tidak menyediakan Tong Sampah di Pulau Beras Basah apabila tidak menyediakan transportasi Kapal Khusus Pengangkutan Sampah di Pulau Beras Basah.
  6. Kami menghimbau kepada Kapal-kapal pengangkut Pengunjung menuju ke Pulau Beras Basah agar selalu mengingatkan kepada pengunjung agar membawa sampahnya pulang kembali ke daratan

Stop Buang Sampah Ke Laut, Laut Bukan Tempat Sampah

Dia berharap kegiatan ini dapat menjadi perhatian pemerintah agar dapat bersinergi dan berkolaborAKSI bersama komunitas karena kegiatan ini swadaya dari relawan dan beberapa donatur. “Terima kasih untuk para relawan dan donatur yang telah berpartisipasi dalam kegiatan Gerakan Pungut Sampah Laut,” pungkasnya.

 

 

Related posts