Jakarta, LiraNews – Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habiburokhman mengaku geram dengan tindakan para petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Kompleks Parlemen, Senayan.
Habiburokhman menyayangkan, tindakan petugas Pamdal yang meminta Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso untuk masuk ke dalam Kompleks Parlemen, Senayan lewat pintu belakang.
“Hari ini kami tadi mengagendakan klarifikasi mengundang Pak Sugeng Teguh Santoso selaku saksi terkait pemeriksaan di MKD soal private jet di mana ada anggota DPR yang diadukan karena mengutip pernyataan beliau,” kata Habiburokhman kepada para awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (26/9/2022).
“Kami ingin mengundang Pak Sugeng. Undangan resmi kami telah berikan tetapi ada insiden Pak Sugeng sudah baik-baik mau datang lewat gerbang depan kok tidak boleh masuk oleh Pamdal dengan bermacam-macam alasan meminta Pak Sugeng lewat belakang,” lanjut politisi Gerindra ini.
Habiburokhman menyatakan, dirinya tidak mengetahui dan tidak dikonfirmasi mengenai hal ini, oleh karenanya setelah IPW menyatakan ketidakhadirannya tadi Pamdal yang bertugas langsung dipanggil dan diberikan teguran keras.
“Saya juga akan panggil Sekjen DPR dalam waktu dekat ini terkait prosedur masuknya tamu-tamu DPR ini. Kan DPR rumah rakyat, jangan dipersulit orang yang mau datang ke sini. Apalagi orang yang mau membantu kerja-kerja DPR,” tegas Habiburokhman.
Habiburokhman juga menuturkan, MKD DPR RI meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada Sugeng Teguh Santoso dan IPW atas insiden dan ketidaknyamanan yang terjadi hari ini.
“Kami nanti akan mengundang Pak Sugeng lagi. Saat ini sedang berkoordinasi dengan beliau,” terang Anggota Komisi III DPR RI ini.
Lebih lanjut, Habiburokhman meminta pengamanan di gerbang depan Gedung MPR/DPR RI dievaluasi.
“Orang telah tunjukkan surat undangan dari MKD, seharusnya mereka konfirmasi ke MKD. Justru orang ini kan baik. Pak Sugeng beberapa kali kami undang mau datang, harusnya beliau diberi karpet merah ke DPR ini tapi kok diperlakukan seperti itu. Orang sudah jelas-jelas di depan tinggal masuk kenapa harus memutar lagi lewat belakang. Ya wajar kalau orang tersebut marah,” papar Habiburokhman.
Legislator asal Dapil DKI 1 ini berjanji akan berkoordinasi dengan pimpinan DPR RI untuk memanggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar guna dimintai pertanggungjawaban.
“Kami akan berkoordinasi dengan pimpinan DPR untuk segera memanggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar,” pungkas Habiburokhman.
Sebelumnya, seperti dikutip Detik.com, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengaku dihalangi pamdal saat masuk lewat pintu depan Gedung DPR RI Dia diarahkan lewat pintu belakang DPR.
“IPW membatalkan kehadiran ke MKD DPR RI karena adanya diskriminasi perlakuan dan sikap tidak hormat pimpinan DPR pada warga negara yang akan memasuki gedung DPR melalui pintu depan. Pasalnya, pintu masuk depan hanya diperuntukkan kepada anggota dewan saja,” jelas Sugeng.
Sugeng mengatakan dirinya diarahkan oleh Pamdal untuk lewat pintu belakang. Sugeng lantas mengaku heran, padahal dirinya membawa surat undangan terkait agenda pertemuan IPW dengan MKD yang ditandatangani pimpinan DPR.
“Tapi, saat memasuki pintu depan Gedung DPR, dihalangi oleh Pamdal dan dilarang masuk karena ada perintah dari Ketua DPR dan Sekjen DPR bahwa tamu harus lewat pintu belakang,” jelas Sugeng.
“Padahal saat mau masuk ke Gedung DPR, Ketua IPW sudah menunjukkan surat undangan dari DPR RI yang ditandatangani oleh Wakil Ketua DPR RI/Korkesra A. Muhaimin Iskandar,” jelas Sugeng. LN-RON