JAKARTA, LIRANEWS – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi menabuh genderang perang melawan mafia tambang di daerahnya. Wilayah Jawa Barat yang dijuluki Tanah Pasundan, menurut Dedi, kini dikuasai tambang liar. Tak tanggung-tanggung, terdapat 200 tambang liar di seluruh Jawa Barat yang statusnya sudah mencemaskan.
“Semua di Jawa Barat. Kan ini bukan hanya Eiger (Camp) ya, berbagai bangunan dan tambang liar. Tambang liar di Jawa Barat kan lebih dari 200 tambang. Ini kan Jawa Barat sudah sampai pada tingkat mencemaskan. Gunungnya mencemaskan, aliran sungainya mencemaskan, bangun rumahnya mencemaskan. Tugas gubernur adalah menghilangkan seluruh kecemasan itu,” tandas Dedi kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).
Akibat maraknya praktik tambang liar ini, Dedi kemudian mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan tindakan tegas. “Lho iya, penegakan hukum Dinas Lingkungan Hidup, Kementerian Lingkungan hidup, Kejaksaan, hukum kan itu penegakan hukumnya. Kalau saya lebih pada membangun kesadaran publik,” katanya.
Di saat bersamaan, Dedi berencana menggandeng pakar dari Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menghitung kerugian negara akibat alih fungsi lahan.
“Nanti hari Senin berkirim surat ke IPB untuk meminta pakar IPB menghitung problem kerugian negara yang ditimbulkan karena alih fungsi lahan, baik aspek keuangan maupun lingkungan. Jadi dari situ nanti akan dijadikan dasar melakukan evaluasi terhadap perizinan,” katanya.
Sebelumnya, Dedi juga mengkritik keras PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang terkesan beralih fungsi sebagai perusahaan kontraktor tanah alih-alih menjaga tanah sebagai area perkebunan. Akibatnya, bencana banjir menjadi tidak terelakkan.
“PTPN sudah bertentangan dengan kalimatnya. Judulnya PT perkebunan tapi kerjanya nyewain tanah. PT Perkebunan tapi di perkebunannya banyak bangunan,” kata Dedi dalam pidatonya di sebuah acara Pemprov Jawa Barat, yang diunggah ke akun media sosial pribadinya, Rabu (5/3/2025) lalu.