SEMARANG, LIRANEWS.COM | Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengadakan pertemuan strategis dengan perwakilan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) Internasional pada Kamis (17/5). Pertemuan tersebut membahas peluang investasi dalam bidang pengelolaan sampah yang akan diarahkan untuk menjadi sumber energi baru dan terbarukan di wilayah Jawa Tengah.
Pertemuan yang berlangsung penuh optimisme itu dilaksanakan sebagai bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam menjawab tantangan besar pengelolaan sampah yang hingga kini dinilai belum berjalan secara optimal. Dalam diskusi tersebut, Gubernur Luthfi memaparkan berbagai potensi kerja sama, termasuk ketersediaan lahan, skema regulasi, serta peluang konversi sampah menjadi energi listrik atau bahan bakar alternatif.
“Kami ingin mengubah tantangan menjadi peluang. Sampah yang selama ini menjadi beban, bisa dikelola dan dimanfaatkan menjadi energi yang berguna untuk masyarakat. Kami membuka ruang investasi yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” ujar Gubernur Luthfi.
CSCEC Internasional, yang merupakan salah satu perusahaan konstruksi terbesar di dunia dan memiliki portofolio kuat dalam pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan, menyambut baik gagasan tersebut. Mereka menunjukkan ketertarikan serius untuk menjajaki proyek investasi di sektor Waste to Energy (WtE) di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Provinsi Jawa Tengah selama ini menghadapi permasalahan sampah yang terus meningkat, baik dari kawasan urban maupun pedesaan. Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, total volume sampah rumah tangga dan industri ringan mencapai jutaan ton per tahun, namun baru sebagian kecil yang tertangani secara maksimal melalui daur ulang atau TPA modern.
Konsep Waste to Energy yang dibawa dalam rencana kerja sama ini dinilai sebagai solusi inovatif dan strategis. Teknologi ini akan mengubah limbah menjadi energi melalui proses pembakaran termal, biokonversi, atau pirolisis, sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil.
Langkah Gubernur Ahmad Luthfi pun mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Komitmennya dalam menjajaki peluang global untuk menyelesaikan persoalan lokal dinilai sebagai bentuk kepemimpinan progresif. Melalui pendekatan diplomatik dan pemaparan potensi daerah yang tepat sasaran, Gubernur Luthfi berhasil menarik minat investor asing dari Cina untuk menjalin kerja sama jangka panjang.
“Ini bukan sekadar investasi, tetapi bentuk transformasi sistemik dalam pengelolaan lingkungan hidup kita. Jika kerja sama ini terealisasi, maka manfaatnya akan dirasakan langsung oleh rakyat,” tambah Gubernur.
Rencana kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan CSCEC Internasional saat ini tengah memasuki tahap kajian teknis dan penyesuaian regulasi. Jika berjalan sesuai rencana, maka proyek ini akan menjadi tonggak penting dalam pengelolaan sampah modern berbasis teknologi ramah lingkungan di Indonesia. Gubernur Ahmad Luthfi pun menyatakan optimisme bahwa realisasi proyek ini akan membawa dampak positif besar, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi sektor ketenagakerjaan dan pembangunan daerah.
Kolom Komentar