Surabaya. LiraNews – Gubernur DPW LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) Jawa Timur Bambang Assraf HS bersyukur sekaligus memberikan apresiasi kepada komisi pemberantasan korupsi (KPK),
Dalam hal ini telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Ketua DPRD Jatim STS atas dugaan korupsi dana hibah ke kelompok masyarakat.
Pasalnya, kegiatan operasi tangkap tangan oleh Lembaga anti rasuah di Jawa Timur tersebut adalah buah dari hasil laporan atau operasi senyap yang dilakukan oleh LSM LIRA jawa timur.
“Alhamdulillah, mata dan telinga dari tim intelejen LSM LIRA Jawa Timur tidak akan pernah Lelah untuk mengawal penyelenggaraan pemerintahan di Jawa Timur,” ujar Assraf kepada media.
“Khususnya dugaan penyelewengan dana hibah kelompok masyarakat yang memang kami nilai terdapat banyak permainan,” sambungnya.
Menurut Assraf, KPK berkewajiban untuk mengembangkan kasus tersebut agar oknum-oknum yang terlibat dapat dimintai pertanggungjawaban secara hukum.
“Melihat kepingan-kepingan atau puzzle konstruksi kasusnya, maka patut diduga kasus korupsi dana hibah ini, banyak juga melibatkan oknum pejabat dilingkungan pemerintah provinsi jawa timur atau pun pihak swasta,” terang Assraf.
Lebih lanjut Assraf menerangkan, jika konstruksi kasus ini tidak berdiri sendiri, melainkan Ada keterkaitan, dengan di awali permasalahan penyajian laporan pertanggungjawaban keuangan hibah tahun 2020
Demikian juga kasus dugaan korupsi pengadaan PJU di kabupaten lamongan dan Gresik senilai 40 Milyar.
“Sekali lagi, LSM LIRA jawa timur meminta KPK lebih dalam lagi mencermati kasus ini, jika harus memanggil pejabat- pejabat di pemerintahan provinsi jawa timur untuk dimintai keterangan, ya harus dipanggil, jangan Ragu,” tegas Assraf.
Assraf juga mengingatkan, “Perilaku koruptif yang merugikan negara dan masyarakat harus dihentikan, sebut Ashraf dan masyarakat juga kami himbau agar tidak menutup diri jika mendapati dugaan awal kasus korupsi yang terjadi di tengah masyarakat.” LN-Heri
