JAKARTA – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Al Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid mengingatkan agar seluruh Partai Politik jangan melupakan tentang pentingnya keutuhan bangsa di tengah kontestasi politik yang semakin panas.
Menurut Habib Syakur, partai politik maupun para pendukung calon presiden boleh saja saling serang dalam kompetisi merebut suara rakyat dan meraih kekuasaan.
“Tapi jangan lupa batasan dalam kompetisi, yaitu keutuhan bangsa Indonesia harus tetap terjaga. Ini yang saya wanti-wanti karena banyak negara pecah kalau tidak bisa mengelola perebutan kekuasaan,” jelas Habib Syakur kepada awak media di Jakarta, Rabu (23/8/2023).
Ulama asal Malang Raya ini juga tidak mempersoalkan siapa tokoh yang mau dipilih, karena itu adalah hak demokrasi dan hak asasi masing-masing.
Namun hak politik dan hak asasi ini pun, lanjut Habib Syakur ada batasannya. Yakni jangan sampai demokrasi liberal kebablasan sehingga memicu perang saudara dan kemasukan ajaran sesat seperti khilafah, ekstremisme beragama, dan berujung terorisme.
“Karena partai politik antar-mereka ada yang kesurupan kelompok radikal, saling menghasut satu sama lain. Makanya saya ingatkan antar-partai harus solid dan tidak boleh menikmati politisasi identitas, karena ini akibatnya adu domba di mana-mana,” imbuh Habib Syakur.
Dalam pandangan Habib Syakur, kelompok penyebar khilafah, ekstremisme, intoleran, dan terorisme itu mendapat celah untuk masuk ke ranah politik ketika antar-partai bertikai satu sama lain.
Dengan kata lain, Habib Syakur menyebut kelompok ekstremisme beragama itu ikut membuat suasana gaduh, dengan harapan mereka bisa masuk dan menyebarkan pahamnya kepada kelompok kepentingan tersebut.
“Perang saudara inilah yang diharapkan kelompok radikalisme Intoleransi paham khilafah itu. Kemudian mereka menyusup masuk seolah-olah mereka ada di pihak pembela kelompok-kelompok kepentingan tersebut. Makanya, harus diingat oleh semua elit partai politik bahwa keutuhan bangsa harus jadi pegangan,” tegasnya.
Ketika disinggung partai mana yang rentan disusupi kelompok radikalisme? Habib Syakur menyebut semua partai bisa dirasuki kelompok ini. Namun yang paling sulit dimasuki ajaran radikalisme beragama adalah PDI Perjuangan karena memegang teguh prinsip nasionalisme dalam etika ke-Indonesiaan.
“PDIP dua kali menjadi pemenang pemilu, bahkan bisa mencetak record tiga kali menang jika berhasil di pemilu 2024. Saya lihat PDIP masih bersih dari propaganda radikalisme intoleran. Tapi kewaspadaan harus tetap dijaga,” tuntas Habib Syakur.
