Jakarta, LiraNews.com – Ramai persoalan ibadah haji yang di-Pansus-kan oleh DPR membuat Habib Syakur merasa perlu untuk bersuara.
Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) bernama lengkap Habib Syakur Ali Mahdi Alhamid itu mengaku miris, kenapanurusan ibadah haji dijadikan wahana pertengkaran antara DPR dan Kementerian Agama.
Habib Syakur menilai, pembenahan dalam pelaksanaan ibadah haji sudah cukup bagus di masa Yaqut Cholil Qoumas sebagai Menteri Agama.
Adapun kekuarangan-kekurangannya, Habib Syakur menilai yang namanya manusia tak luput dari salah dan dosa.
“Tapi kan ingat, jangan satu kesalahan langsung dicerca, sehingga lebih banyak subjektifitas yang beriman. Ini urusan ibadah soalnya. Ibadah haji rukun Islam kelima loh,” tegas Habib Syakur kepada awak media, Rabu (11/9/2024).
Dalam pandangan Habib Syakur, pengelolaan haji semakin tahun semakin ada perbaikan kok. Memperbaiki keadaan.
“Gus Yaqut sudah ada langkah baik untuk membenahi kinerja Kemenag khususnya pelaksana haji dan umrah.
Malah Gus Yaqut sudah sangat tegas dan bijaksana,” ungkap Habib Syakur.
Ulama asal Malang Raya ini tak mau masuk pada substansi persoalan Haji yang diributkan di Pansus Haji DPR. Ia hanya mengingatkan agar umat Islam bersatu.
Apalagi masalah pelaksanaan haji ini dari tahun ke tahun selalu begitu, namun aneh ketika baru kali ini diributkan.
“Kalau untuk menangani sekian ratus ribu jemaah, diharap sempurna, ya memang tak akan sempurna, gitu loh. Tapi kalau memperbaiki, Gus Yaqut sudah melaksanakan itu. Ya to,” imbuhnya.
Karena itulah, Habib Syakur mengajak DPR dan Kementerian Agama bersikap bijaksana. Tunjukkan jiwa besar dan berbasis pada persaudaraan. Malu kalau persoalan ibadah malah jadi bahan pertentangan, apalagi dijadikan arena tinju politik.
“Seluruh umat Islam harus menjaga supaya yang namanya ibadah haji tertib dan rapi. Tak boleh ada kepentingan politik. Pansus haji harus kedepankan sikap yang objektif. Jangan keterlaluan,” imbuh Habib Syakur.
Bagaimana jika ditemukan ada pelanggaran, termasuk KKN dalam pelaksanaan ibadah haji?
“Kalau itu ya ada panggungnya sendiri. Kalau diduga ada tindak KKN, ya harus nyata di depan mata, dan diserahkan ke penegak hukum. Jangan sampai muncul kesan ada sentimen pribadi. Gitu saja sudah,” tukasnya.
Habib Syakur juga menilai Menteri Agama Gus Yaqut juga harus terbuka. Tak perlu merasa aneh, termasuk ketika bertemu dengan DPR selaku mitra pemerintah.
“Sekarang… Kalau misalnya ada tuduhan macam-macam, itu tinggal dijawab. Bahwa itu tidak benar bla. bla. bla… dan Kemenag susah bekerja profesional. Udah, beres,” lanjutnya.
Pada intinya, Habib Syakur mengajak umat Islam, terutama Nahdliyin agar bersatu padu. Jangan berpecah belah, sedikit pun jangan.
“Mari kita padamkan api amarah. NU adalah salah satu pasak-buminya Indonesia. NU itu fondasi nusantara. Masak iya mau berpecah belah, yang bener aja,” tuntas Habib Syakur.