Hadiri Muswil Pemuda Pancasila Jatim, LaNyalla Minta Kerusakan Bangsa Disudahi

Surabaya, LiraNews – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengatakan kerusakan bangsa tidak bisa didiamkan berlarut-larut.

Oleh sebab itu, saat Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VIII MPW Pemuda Pancasila Jawa Timur (Jatim), Kamis (26/5/2022), LaNyalla yang juga Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jatim mengatakan sudah saatnya kerusakan bangsa disudahi.

Read More
banner 300250

LaNyalla pun mengajak kader Pemuda Pancasila di manapun berada, khususnya Jatim, untuk mengambil peran melakukan koreksi atas arah perjalanan bangsa yang keliru.

“Kerusakan ini harus disudahi. Kita harus berpikir sebagai seorang Negarawan. Kita harus memikirkan nasib anak cucu kita. Sebab, hukum alam akan memangsa mereka yang berbuat kerusakan di muka bumi. Dan, alam tidak mengenal siapa yang melubangi kapal, tetapi semua penumpang kapal akan tenggelam,” kata LaNyalla.

Muswil ke-VIII MPW Pemuda Pancasila Jatim di Hotel Grand Empire Palace Surabaya, dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak, Wakil Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Ahmad M Ali, Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional Arif Rahman, Ketua Umum Srikandi Pemuda Pancasila Sari Maya.

Hadir pula Pimpinan Forkopimda Provinsi Jatim, Pimpinan Partai Politik Wilayah Jatim, Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Provinsi Jatim dan sejumlah kader Pemuda Pancasila se-Provinsi Jatim.

Menurut LaNyalla, rakyat sebagai pemilik kedaulatan negara, tidak memiliki saluran yang cukup untuk menentukan arah perjalanan bangsa.

Sebab, lanjut LaNyalla, sejak amandemen konstitusi pada tahun 1999 hingga 2002 silam, partai politik dan DPR RI menjadi satu-satunya penentu arah
perjalanan bangsa.

“Karena hanya partai politik yang dapat mengusung calon pemimpin nasional. Itu pun masih diberi ambang batas atau presidential threshold, sehingga tidak semua partai politik dapat mengusung kader terbaiknya untuk menjadi calon pemimpin nasional,” papar LaNyalla.

Senator asal Jatim itu menyebut, DPD RI sebagai representasi elemen masyarakat civil society non partai politik mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menghapus aturan ambang batas pencalonan presiden yang diatur di Undang-Undang Pemilu.

LaNyalla mengatakan, saat ini arah perjalanan bangsa juga ditentukan oleh partai politik melalui DPR RI sebagai pembentuk undang-undang. Sehingga, beberapa undang-undang lahir meskipun mendapat protes keras dari masyarakat.

Menurut LaNyalla, muara dari situasi tersebut adalah semakin menguatnya oligarki ekonomi yang semakin mencengkram Republik ini melalui
penguasaan mereka atas sumber daya alam dan sumber daya ekonomi.

“Inilah kondisi kebangsaan kita hari ini yang mutlak dan wajib kita koreksi. Kondisi ini sama sekali bukanlah kondisi yang diinginkan para pendiri bangsa ini,” tegas LaNyalla.

LaNyalla mengatakan, kondisi tersebut semakin menjauhkan kita dari cita-cita lahirnya bangsa ini, yaitu untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, serta mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Kondisi tersebut juga semakin menjauhkan kita dari tujuan hakiki lahirnya negara ini, yaitu untuk mewujudkan sila kelima dari Pancasila, yakni Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” tutur LaNyalla.

“Kita wajib melakukan koreksi atas arah perjalanan bangsa ini bahwa kedaulatan ada di tangan rakyat, bukan di tangan segelintir orang yang menguasai modal dan berada di lingkar kekuasaan,” sambung LaNyalla

Menurut LaNyalla, hal inilah yang menjadi tugas abadi kader Pemuda Pancasila.

Menurut LaNyalla, kesadaran seluruh rakyat Indonesia harus digugah lantaran ada kekeliruan mendasar dengan sistem demokrasi di negeri ini.

“Saat ini, bangsa ini telah meninggalkan sistem demokrasi Pancasila dan sistem ekonomi Pancasila yang merupakan karya luhur para pendiri bangsa. Atas dasar itu, saya mengingatkan kepada kader Pemuda Pancasila untuk memahami sejarah lahirnya organisasi ini,” tegas LaNyalla.

LaNyalla berharap, Pemuda Pancasila, menjadi garda terdepan untuk membangun kesadaran bangsa akan pentingnya Pancasila sebagai way of life bangsa ini.

“Mari kita rapatkan barisan. Kita harus bangkit. Harus berani melakukan koreksi atas sistem tata negara, sekaligus sistem ekonomi nasional negara ini demi Indonesia yang lebih baik,” pungkas LaNyalla Mattalitti.

Related posts