Hujan Deras, Pesisir Selatan “Dikepung” Banjir

Padang, LiraNews – Tingginya curah hujan sejak sore Kamis (16/12/2021), telah menyebabkan banjir dimana-mana di wilayah Sumatera Barat, namun sampai berita dikirim belum diperoleh informasi lengkap daerah mana yang terparah direndam banjir.

Namun hasil pantauan LiraNews.com dilapangan, diperoleh informasi, siang dan sore Jumat (17/12/2021), banjir yang terjadi di daerah Duku, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan mencapai ketinggian 1,5 meter. Sejauh ini belum diperoleh informasi adanya korban jiwa dalam peristiwa ini.

Read More
banner 300250

Kepala BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Doni Gusrizal mengakui curah hujan yang begitu tinggi sejak Kamis sore telah mengakibat kabupaten ini “dikepung” banjir. “Namun ketinggian tidak merata di sepanjang daerah yang memanjang dari utara ke selatan ini,” ujarnya, Jumat (17/12/2021).

Pesisir Selatan adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang terbilang langganan banjir. Buktinya, daerah-daerh terparah terdampak banjir adalah, Kec. Koto XI Tarusan, Kec. Bayang, IV Jurai, Batang Kapas, Lengayang, dan beberapa daerah tetangga lainnya

“Wilayah yang tergenang air yang dikuatirkan cukup berdampak mulai dari Batang Kapas, Lengayang, Lakitan, Pelangai, Air Haji, Tapan dan Silaut,” kata Doni.

Namun begitu, pihaknya belum mendata secara rinci wilayah mana saja yang terparah, sebab kondisi hujan yang masih deras di daerah ini. “Sesuai peta wilayah banjir di Kabupaten Pesisir Selatan, kami fokus kepada evakuasi warga yang terdampak cukup parah. Kami masih fokus penyelamatan masyarakat yang terdampak,” ujarnya singkat.

Yang paling berdampak bagi kabupaten Pesisir Selatan adalah,di Tapan, Kecamatan Basa Ampek Balai (BAB), sebab akses jalan lintas Tapan-Bengkulu terhambat dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Informasi yang diterima banjir di Kecamatan Basa Ampek Balai (BAB) Tapan, tidak hanya merendam pemukiman dan rumah warga. Tetapi, juga menutupi akses jalan lintas provinsi Tapan-Bengkulu.

Kini tambahnya, akses jalan tidak bisa dilalui oleh pengendara karena genangan air cukup tinggi disertai deras. “Tadi ada 2 orang pengendara motor yang nekat untuk melintasi jalan. Akibatnya, 2 unit motor tersebut terseret arus banjir,” ujarnya.

Dikutip dari Covesia.com, Sekretaris Nagari Tapan, Susi membenarkan, bahwa akses jalan putus dan tidak bisa dilalui, dan banjir sampai sore ini belum juga surut. Bahkan, debit air mulai naik.

“Memang askes jalan kini tertutup. Untuk informasi lebih lanjut, belum bisa disampaikan karena sekarang masih sibuk menyelamatkan prabotan rumah karena banjir,”singkatnya.

Kecamatan Lunang terdapat dua nagari yang dilanda musibah banjir, yaitu di Nagari Sungai Sariek dan Nagari Sungai Pulai.

Informasinya dari tim yang berada disana jalan utama trans Silaut di Sungai Sariek tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda dua dan empat. Berdasarkan data sementara yang diterima di dua nagari Silaut, warga yang terendam banjir berjumlah sebanyak 60 Kepala Keluarga (KK).

Sebelumnya, Jumat pagi hubungan jalan Padang-Solok sempat terganggu akibat adanya tiang listrik yang yang roboh akibat dihantam pohon yang tumbang. Tiang listrik tersebut menimpa sebuah mobis minibus Zenia. Namun, beruntung dalam peristiwa itu tidak ada korban jiwa, para penumpang dan supir Zenia selamat.

Evakuasi mobil tertimpa tiang listrik tersebut, dipimpinan Kapolsek Lubuk Kilangan, AKP Lija Nesmon. Dengan berkoordinasi dengan pihak PLN, evakuasi mobil berjalan lancer dan arus lalulintas normal kembali walau sempat memutus jalur Padang-Solok yang merupakan jalur salah satu jalur tersibuk di Sumatera Barat. Jalan ini, merupakan salah satu jalan utama kelua kota Padang menunju luar provinsi.

Cepatnya pelaksanaan evakuasi mobil ditengah curah hujan yang begitu deras itu disebab material longsor tidak menimbun badan jalan. Nesmon mengungkapkan, untuk material longsor tidak menutup badan jalan. Hanya saja, tiang listrik dan pohon melintang jalan sehingga menutup akses kendaraan.

Sampai berita dikirim, belum dperoleh angka pasti kerugian akibat banjir ini, sebab curah hujan masih tinggi, dan pihak BPBD masih bekerja di lapangan. LN-Erisman

Related posts