HUT PDIP ke-52, Posisi Megawati Layak Digeser jadi Ketua Dewan Pembina

Oleh: Jamiluddin Ritonga *)

Jakarta, LiraNews – Peluang Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri digeser atau diganti pada Kongres di bulan April mendatang tentu sangat terbuka.

Hal itu memang perlu dilakukan karena kondisi objektif Megawati Soekarnoputri saat ini sudah sepuh. Hal ini membuat Megawati sudah tidak lagi cukup lincah untuk memimpin partai sebesar PDIP.

Hanya saja, karena PDIP saat ini sedang tidak baik-baik saja, maka Megawati sebaiknya tetap diberi posisi strategis dan menentukan. Posisinya digeser dari Ketua Umum ke Ketua Dewan Pembina atau yang setara dengan itu.

Posisi itu diperlukan agar pergantian Ketua Umum dapat berjalan mulus. Setidaknya, bila Megawati menjadi Ketua Dewan Pembina dapat menjadi benteng gempuran dari internal dan eksternal.

Dari internal, faksi-faksi yang ada berpeluang besar menerima ketua umum yang dikehendaki Megawati. Hal itu berpeluang terjadi karena Megawati selama ini dinilai sebagai pemersatu faksi-faksi yang ada. Semua faksi akan legowo, minimal tidak berani frontal menolak pilihan Megawati.

Hal demikian sudah dilakukan Partai Demokrat. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diberi tempat yang strategis, sementara Ketua Umum diserahkan kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Strategi tersebut dapat menahan gempuran dari eksternal dan internal. Regenerasi di Partai Demokrat berjalan mulus dan sekarang soliditas internal sangat terjaga.

Dua, Megawati juga dapat menjadi benteng untuk menahan gempuran dari eksternal terhadap PDIP. Pihak eksternal, termasuk kader yang sudah dipecat, tentu akan menghadapi tembok bila Megawati menjadi Ketua Dewan Pembina.

Setidaknya gangguan dari eksternal bisa diredam. Hal ini dimungkinkan terjadi karena sosok Megawati akan dapat menjaga soliditas internal. Soliditas inilah yang akan menjadi karang sehingga sulit ditembus pihak eksternal.

Jadi, Megawati masih tetap dibutuhkan sebagai pemersatu partai. Dengan menjadi Ketua Dewan Pembina, Megawati juga dapat mengamankan ketua umum yang dikehendakinya.

Dengan cara itu, Megawati berhasil mengalihkan tongkat kepemimpinan di PDIP. Ini akan menjadi sejarah bagi Megawati yang sukses dalam suksesi estafet kepemimpinan di partainya.

*) Penulis adalah Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul dan Dekan Fikom IISIP 1996-1999

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *