Ponorogo, LiraNews – Rombongan dari Ibu Ratu Emas (Mahamenteri / Sinuhun Panembahan Agung Tedjowulan) beserta Pengageng Parentah dan Kerabat nya – Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sadranan Nyekar Di makam Bethara Katong (Batoro Katong), Putra Brawijaya V di Ponorogo. Rabu (23/03/2022).
Makam Batoro Katong merupakan salah satu tempat wisata religi yang bisa di kunjungi di daerah Kabupaten Ponorogo, terletak di Desa Setono Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo dan jika di tempuh dari alun – alun Kota Ponorogo kurang lebih memerlukan waktu 30 menit.
Makam Batoro Katong adalah tempat persemayaman salah satu tokoh penting yang ada di Kabupaten Ponorogo, yang tidak lain ialah Raden Batoro Katong ia adalah tokoh pendiri Kabupaten Ponorogo.
Maka, keberadaanya sangat di hormati oleh masyarakat Ponorogo, alasan mengapa Raden Batoro Katong di semayamkan di disini tidak lain karena ke inginannya sendiri, pada masa hidupnya Raden Batoro Katong Sangat suka melaksanakan sholat dan bertapa di kawasan ini.
“Acara Sadranan Nyekar Di makam Bethara katong, Putra Brawijaya V di Ponorogo, ini selalu di lakukan oleh Ibu Ratu Emas beserta kerabat dan Abdidalemnya setiap tahunnya,” ujar KPHAdipati Daryonagoro, Pengageng Parentah Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Adapun hal yang harus di perhatikan, jelasnya, jika ingin berkunjung ke wisata religi makam Batoro Katong, anda harus menghubungi juru kunci makam karena pintu gerbang makam selalu di kunci. “Hal ini di karenakan untuk selalu menjaga makam agar tidak di gunakan untuk hal – hal yang tidak semestinya patut di lakukan di area makam tersebut,” katanya.
Selain makam Raden Batoro Katong di area komplek pemakaman ini juga di makamkan tokoh – tokoh penting di Kabupaten Ponorogo, bahkan ke empat istri Raden Batoro Katong pun juga di semayamkan di area pemakaman ini.
Dulunya tempat ini seringkali di gunakan untuk tempat meminta permintaan yang seharusnya tidak patut di lakukan di area pemakan tersebut, namun sekarang tempat ini sudah bersih dari kegiatan hal – hal tersebut.
“Biasanya kalau kita beli bunga, di dalamnya pasti dicampurkan irisan daun pandan wangi. Nah, kalau mau ke sini, daun pandan itu harus dibuang. Sebab Kanjeng Bathara Katong tidak suka. Dan bila tidak suka berarti apa yang kita harapkan tentu akan sulit terkabul,” tuturnya.
Menurutnya, bunga yang paling baik diserahkan pada arwah Bathara Katong yakni bunga talon yang terdiri dari mawar, kantil dan kenanga. Jika tidak membawa bunga talon, para peziarah cukup membawa bunga melati.
“Sebelum memasuki kawasan makam, para peziarah diwajibkan berwudu menggunakan air dari gentong keramat,” pungkasnya. LN-TIM