IRSI Hadir Untuk Mengakomodir dan Mendidik Para Reporter
LIRAnews.com Jakarta – Jurnalistik didefinisikan sebagai suatu keterampilan atau kegiatan mengelola bahan berita, mulai dari peliputan sampai pada penyusunan yang layak disebarluaskan kepada masyarakat secara rutin setiap hari, melalui surat kabar dan majalah atau memancarkannya melalui siaran radio dan siaran televisi. “Kami apresiasi dan sambut baik kegiatan pelatihan Jurnalistik oleh IRSI,” ungkap Mendagri Tjahyo Kumulo (1/8/2019) saat menerima Ketum IRSI Ir. H. Arse Pane diruang kerjanya. Kami berharap IRSI dapat membangun masyarakat yang dinamis dan menjadi perekat bangsa.
Bagi wartawan atau jurnalis, memahami ilmu dan teknik jurnalistik tentu merupakan hal yang mutlak. Namun demikian, masyarakat pembaca, pendengar, atau pemirsa pun penting mengenal dan memahami jurnalistik agar tidak menjadi objek pasif media massa. Saat ‘Zaman Now’ diera digitalisasi modern, HM Jusuf Rizal selaku Dewan Pembina IRSI_Ikatan Reporter Seluruh Indonesia berharap sarat berita “Hoax” dapat diantisipasi dengan mengedukasi melalui kegiatan pelatihan Jurnalistik secara berkesinambungan. “Kami menyebutnya Reporter, secara menyeluruh itu. Baik Reporter media online, cetak, radio maupun Reporter ditelevisi. Kemajuan zaman tak bisa dihindarkan,” ujar Penggagas IRSI itu. Nah kini eksistensi IRSI hadir untuk mengakomodir teman-teman Reporter yang kerap memyampaikan unek-unek atau fakta kejadian langsung tanpa melalui media massa atau online. Kami akan tampung mereka di wadah IRSI untuk dididik.
Wartawan, dengan aktivitasnya tersebut, dapat disebut saksi sejarah sekaligus terus menuliskan catatan sejarah. Ia para Reporter menggambarkan sebagai “naskah kasar pertama sejarah” (a first rough draft of history-red). Lantaran wartawan sering merekam peristiwa bersejarah pada saat kejadiannya dan pada saat yang sama harus membuat berita dalam tenggat waktu (deadline) yang pendek.(BBG)