BOJONEGORO – Calon Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Jimmi Junaidi, mendorong agar pemerintah dan semua pihak terkait konsisten dalam menjamin pemenuhan makanan bergizi bagi anak-anak dan ibu hamil di Bojonegoro.
Jimmi yang maju sebagai Caleg DPRD Jatim Dapil 9 (Tuban-Bojonegoro) dari Partai Nasdem menilai pemenuhan gizi anak-anak masih menjadi problem bagi masyarakat Bojonegoro, sehingga perlu kebijakan ekstra dan effort yang kuat untuk memenuhinya.
“Asupan gizi dan makanan yang sehat bagi anak-anak serta ibu hamil dan menyusui adalah mutlak. Sebab Pemenuhan Gizi itu pra-syarat bagi masa depan kabupaten Bojonegoro yang berkemajuan,” ujar Jimmi kepada awak media, Rabu (25/1/2022).
Jimmi yang saat ini menjabat sebagai Bendahara DPC Partai Nasdem Bojonegoro pun membeberkan data, bahwa di Bojonegoro masih terdapat ribuan anak-anak yang Stunting akibat kurangnya asupan makanan bergizi. Hal ini membuat Jimmi miris, karena secara potensi ekonomi Bojonegoro harusnya sudah maju.
“Faktanya berdasarkan data per Agustus 2022, di Bojonegoro masih ada 2.225 balita atau 2,97 persen balita stunting,” jelas Jimmi.
Jimmi yang juga Ketua DPC Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bojonegoro menilai upaya menekan angka Stunting maupun pemenuhan gizi yang memadai bukanlah persoalan mudah. Perlu kerja keras, kerja konsisten, serta komitmen bersama yang harus terus digalakkan.
“Taraf hidup masyarakat harus meningkat, ekonomi kerakyatan harus kuat, sehingga pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak juga bisa ditingkatkan. Ini problem yang harus diselesaikan dengan komitmen yang kuat. Bukan sebatas program, tapi harus benar dijalankan bahkan dibudayakan,” tegasnya.
Sebagai sosok calon wakil rakyat Jawa Timur, Jimmi menegaskan pemenuhan gizi masyarakat akan menjadi fokus utama yang akan diperjuangkan.
Bagi Jimmi, kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah aset terbesar yang harus dibangun sejak awal, sehingga Bojonegoro bisa menjadi daerah maju dan bisa menang dalam persaingan.
“Omong kosong bicara kemajuan tanpa SDM yang unggul. Maka dalam menciptakan SMD unggul ini harus dari awal. Bahkan sejak ibu hamil, ketika anak lahir, di masa anak-anak, hingga tumbuh menjadi dewasa. Semua harus dibangun dengan gizi yang memadai. Itu rumus yang harus dijalankan,” tandas Jimmi.