Kendaraan Listrik: Kedudukan Tesla sebagai Jawara Berakhir, Produk China Jadi Ancaman Serius

Para demonstran berunjuk rasa menentang CEO Tesla Elon Musk selama protes "Tesla Takedown" di luar Tesla Store di New York pada tanggal 29 Maret 2025. (Guls News)

JAKARTA, LIRANEWS.COM | Penjualan Tesla di Eropa anjlok 45 persen pada Februari 2025. Ini adalah pangsa pasar terendahnya dalam lima tahun terakhir. Tesla patut meratapi nasibnya. Soalnya, terpuruknya Tesla justru di tengan menanjaknya  merek kendaraan listrik atau  Electric Vehicle lainnya.

VW: Sang Penantang Baru

Sementara Tesla mandek, Volkswagen (VW) telah mengambil posisi teratas di pasar EV Eropa, dengan lonjakan penjualan kendaraan listrik bertenaga baterai (BEV) yang mengejutkan sebesar 180 persen pada bulan Februari.

Itu berarti hampir 20.000 mobil terjual hanya dalam satu bulan, mengungguli Tesla dan pesaing lainnya seperti BMW dan Mini, yang menjual total 19.000 BEV.

Produsen mobil Jerman Volkswagen (VW) meluncurkan kendaraan listrik baru “ID. EVERY1” di Duesseldorf, Jerman barat pada tanggal 5 Maret 2025. (Gulf News)

Apa yang menyebabkan kemerosotan Tesla?

Satu masalah utama: reputasi Tesla sebagai pemimpin teknologi mulai memudar.

Janji besar Musk tentang AI yang dapat mengemudi sendiri belum terwujud, dan desakannya pada pendekatan yang hanya mengandalkan penglihatan telah membuat sistem otonom Tesla kesulitan menghadapi skenario yang tidak terduga.

Ketika kehebohan mulai memudar, pelanggan mulai menyadarinya. Pakar pasar saham juga menunjukkan faktor lain di balik kesulitan Tesla.

Jajaran produk merek saat ini semakin menua, dengan pembeli yang menunggu pembaruan Model Y mendatang.

Lalu ada faktor Elon — CEO Tesla telah memicu kontroversi politik, dan sebagai akibatnya beberapa konsumen menunda pembelian Tesla.

Hal yang mengejutkan, merek-merek kendaraan listrik Tiongkok diam-diam juga mendominasi pasar Eropa. BYD, Xpeng, dan Leapmotor semuanya melaju cepat, dengan penjualan BYD meroket hingga 94 persen pada bulan Februari, dengan total lebih dari 4.000 unit terjual.

Kapal pengangkut mobil “BYD Explorer No.1” tiba di Pelabuhan Logistik Internasional Xiaomo di Shenzhen, Provinsi Guangdong, Tiongkok selatan, pada 14 Januari 2024.  (Xinhua News)

Sementara itu, Polestar tidak jauh tertinggal, dengan peningkatan penjualan sebesar 84 persen. Merek-merek ini membuktikan bahwa mereka bukan sekadar pendatang baru — mereka adalah pesaing serius.

Momen penentu

Tesla mengandalkan Model Y terbarunya untuk meningkatkan penjualan. Namun, perbedaan harga merupakan kerugian besar. Dengan harga Launch Edition sebesar £60.990 di Inggris dan USD52.490 di AS, banyak pembeli yang menunggu versi yang lebih terjangkau, yang akan hadir akhir tahun ini.

Strategi harga dan diskon Tesla secara historis telah menyebabkan fluktuasi penjualan: ujian sesungguhnya akan datang saat jajaran lengkap Model Y memasuki pasar.

Namun, jika penjualan tetap lesu, mungkin sudah saatnya bagi Tesla untuk memikirkan kembali pendekatannya.

Putaran terakhir

Selama bertahun-tahun, Tesla telah menjadi pemimpin EV yang tak terbantahkan; kini, persaingan mulai meningkat. Kepemimpinan teknologi Tesla, terutama dengan AI, mulai memudar. Sahamnya telah anjlok sekitar 50 persen sejak Desember 2024.

VW membuktikan bahwa produsen mobil lama masih harus berjuang keras, sementara merek China seperti BYD menunjukkan bahwa EV yang terjangkau dan berkualitas tinggi adalah masa depan.

Tesla dalam insiden kebakaran di Contra Costa  California. (Gulf News)

Dengan berubahnya sentimen publik, dominasi Tesla tengah ditantang seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Masih harus dilihat apakah Tesla dapat menginjak pedal gas dan merebut kembali posisi teratasnya, atau apakah ini awal dari akhir bagi pembuat kendaraan listrik milik Musk? (GN)

banner 300250

Related posts

banner 300250

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *