Bima, LiraNews -Kita semua resah atas kasus yang baru-baru ini terjadi di Surabaya dan Malang, kasus yang akhirnya mempertaruhkan persaudaraan kita, bukan sebagai kulit terang dan kulit gelap, tapi sebagai warga negara Indonesia.
Saudaraku,
Sebagai masyarakat yang bermartabat kita perlu sedikit berefleksi bahwa apa yang terjadi hari ini adalah murni sebuah provokasi oleh sekelompok orang yang ingin merauk kepentingan pribadi. Jangan percaya bahwa apa yang mereka teriakan tentang ideologi, tentang Hak Asasi Manusia, tentang persatuan, jika mereka masih mengedepankan kebencian terhadap sesama.
Saudaraku,
Ingatlah bahwa Indonesia menjadi indah karena ada kita yang saling merangkul, saling menyangi dan saling bergandengan tangan di atas perbedaan suku, warna kulit, bahkan keyakinan.
Saudaraku,
Maafkan atas rasisme yang masih menjangkiti sebagian masyarakat kita. Percayalah bahwa hal ini adalah ketidaktahuan dan ketidakdewasaan kita melihat realitas yang ada. Sebagian kita mungkin belum sadar, tapi yakinlah saya dan kalian yang mengerti bisa ikut mendewasakan masyarakat kita, dengan tidak tersulut emosi atas peristiwa ini.
Saudaraku, saya dan lainnya mungkin tak begitu mengenal tanahmu, tak begitu mengerti tradisimu, tak begitu mengenal prinsipmu, tapi kita semua menyangimu dan dengan bangga menjadi saudaramu. Maka sebagai saudaramu saya ingin kembali mengajakmu untuk tetap positif melihat peristiwa ini sebagai sebuah pendewasaan. Dan mari kita kedepankan persaudaraan cinta dan kasih sayang, karena kita satu, Indonesia.
Bukankah saling menyayangi lebih indah dari apapun.
Analia Bahar