JAKARTA – Ketua Komisi I DPR Meutya Viada Hafid mengatakan, digitalisasi memberikan peluang bagi pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang.
Pasalnya, jelas Meutya Hafid, ruang digital merupakan wadah terjadinya interaksi dan pertukaran informasi antarpengguna di dunia digital.
“Ruang digital merupakan peluang bagi pelaku-pelaku UMKM dalam menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya domestik tetapi juga Internasional,” kata Meutya dalam keynote speakernya pada acara webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Strategi Pengembangan UMKM Melalui Media Sosial, Kamis (16/2).
Webinar via zoom yang diselenggarakan DPR bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diikuti 250 mahasiswa dari wilayah Sumatera Utara dan sebagian wilayah Jabodetabek menghadirkan Pengusaha Hidroponik dari Sumatera Utara, Mardhi Wardiansyah dan Fasilitator UMKM Micromentor Indonesia, Aulia Arfan.
Meutya Hafid menyebut ke depan, semua jenis bisnis tanpa terkecuali harus berbasis digital untuk bertahan. “Ketika semua manusia mendapatkan informasi dari digital, maka sulit untuk bisnis bertahan ketika dia tidak memasuki ranah digital” ujarnya.
Politisi senior Partai Golkar mengatakan promosi atau pemasaran digital bisa dilakukan melalui media sosial, lalu jualan di marketplace, pakai jasa endorsment melalu relasi, kenalan, keluarga, ataupun influencer lokal.
“Tinggal bagaimana kita selaku pelaku UMKM menyesuaikan dengan target pasar yang kita tuju,” ucapnya.
Dia berharap anak muda bisa menjadi pelopor wirausaha yang dapat menumpahkan ide kreatifnya dengan memanfaatkan ruang digital. “Oleh karena itu, semua anak muda harus berpikir kreatif dan menumpahkan ide kreatif kita dalam bentuk usaha diruang digital,” ungkap Meutya.
Di tempat yang sama, Pengusaha Hidroponik dari Sumatera Utara, Mardhi Wardiansyah mengatakan dirinya mempromosikan usahanya melalui media sosial Instagram, Facebook dan Google Bisnis dengan nama akun Hidroponik Binjai.
“Cara ini sangat efektif, khalayak ramai mulai mengenal kami dan penjualan sayur kami meningkat,” ujarnya.
Tak berhenti disitu, usahanya kata Mardi merambah dengan menjual perlengkapan hidroponik dan jasa pembuatan instalasi tanam hidroponik.
Sementara itu, Fasilitator UMKM Micromentor Indonesia, Aulia Arfan menilai digital marketing sangat penting sebab transaksi perdagangan online di Indonesia cukup tinggi. “Dari data yang ada, tahun 2015 nilai perdagangan online mencapai Rp 288 triliun dan di tahun 2016 mencapai Rp 394 triliun,” katanya.