Oleh Zeng Wei Jian
By law, Presiden punya ‘prerogative right’ susun kabinet. Partai Politik berkoalisi sesuai tipologi kekuatan, visi & ideologi.
Komposisi terkuat adalah Koalisi PDI-Perjuangan, Gerindra, Golkar, PKS dan PAN. Karakter Nasionalis-Religius ada di situ. Angkanya 59,26 persen. Pemerintahan Jokowi bisa berjalan dengan aman. Tanpa beban.
Di Parlement “Oposisi Bersahabat” istilah Sandiaga Uno; PKB, Nasdem, PD dan PPP. Di periode lalu, mereka sewarna dan sebangun.
Presiden Jokowi membesarkan PKB dan Nasdem di Periode I. Siapa sangka keduanya bisa mengalahkan partai berkuasa 2 periode; Partai Demokrat.
Kebangkitan PKB dan Nasdem perlu diintersepsi. Sehingga bisa dikontrol. Tidak menjadi boomerang bagi Presiden Jokowi dan PDI-Perjuangan.
Kemenangan Jokowi-Makruf sangat ditentukan PDI-Perjuangan di Jawa Tengah dan Timur.
Pertemuan 4 partai minus Ibu Megawati adalah bentuk permufakatan. Konspirasi “Berlawan” diclosing dengan Makan Siang Surya Paloh dan Anies Baswedan. Warning kepada PDI-Perjuangan, Gerindra dan PKS.
Di Jawa Barat, Perkoncoan Nasdem, PKB, PPP dan Hanura menyabot dan mempermalukan PDI-Perjuangan.
Irama politik mesti dikendalikan Presiden Terpilih dan Partai Pemenang. Kepala BIN punya kartu truf semua politisi. Bila Panglima Santri Caki-Min menentang keras, selalu ada Yeni Wahid yang standby meneruskan kepemimpinan partai yang dibangun ayahnya.
THE END