Komunitas Driver dan Ojek FSPTSI Rutin Lakukan Baksos di Masa Pandemi

Jakarta, LiraNews – Kehadiran Federasi Serikat Pekerja Transport Seluruh Indonesia (FSPTSI) sebagai wadah bagi organisasi-organisasi pekerja transport sangat dirasakan manfaatnya di seantero nusantara.

Ketua Harian FSPTSI, Ika Rostianti mengatakan, para driver atau pekerja transportasi sangat antusias masuk FSPTSI, karena selama ini para pengemudi tidak memiliki payung hukum seperti halnya buruh.

Read More
banner 300250

“Padahal, pengemudi boleh dibilang ujung tombak dari perputaran roda perekonomian masyarakat ya. Maka, ketika ada FSPTSI ini para pengemudi sangat antusias,” jelas Ika kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (21/11/2020).

FSPTSI sebagai wadah bagi organisasi pekerja transport dipimpin oleh Ketua Umum Drs, HM. Jusuf Rizal SE,SH,M.Si; Sekjen Jihan; Ketua Harian Ika Rostianti M.pd; dan Direktur Program Erwin Saripudin.

DOKC FSPTSI

Ika yang juga Ketua Driver Ojek Kamtibmas Community (DOKC) FSPTSI menuturkan, selama ini para pengemudi hanya terorganisir dalam paguyuban-baguyunan atau pun kelompok-kelompok, namun belum terwadahi dalam sebuah federasi serikat pekerja yang dikelola secara profesional.

Karena itu, jelas Ika, FSPTSI merangkul paguyuban-paguyuban tersebut untuk bergabung. Termasuk komunitas-komunitas pengemudi yang bertebaran di seluruh wilayah di Indonesia.

“Saya mengenal banyak paguyuban-paguyuban dan komunitas-komunitas pengemudi di berbagai wilayah. Kemudian setelah bertemu Pak Jusuf Rizal (Ketua Umum FSPTSI), saya merangkul semua untuk bersatu, bergabung di dalam sebuah federasi yang kita sebut FEDERASI SERIKAT PEKERJA TRANSPORT SELURUH INDONESIA,” jelasnya.

Hingga saat ini, Ika menjelaskan sudah ada lebih dari 8.000 pengemudi yang tergabung dalam Driver Kamtibmas Masyarakat (DKC) FSPTSI untuk wilayah Jabodetabek. Bahkan jika digabing secara nasional, anggotanya bisa mencapai 18 ribu pengemudi.

DOKC Bagikan Bansos Sembako

Bagi para anggota, jelas Ika, sangat ditanamkan prinsip solidaritas dan saling berbagi dengan mereka yang membutuhkan.

“Kami juga ingin menunjukan bahwa pengemudi juga bisa bersatu dan bisa memberi manfaat. Jadi enggak dikenal dengan ugal-ugalan di jalan,” tegasnya.

Ika memaparkan, FSPTSI didirikan dengan tujuan membangun kesejahteraan para pengemudi atau pekerja transportasi. FSPTSI juga bukan organisasi pergerakan yang demo sana sini.

Tujuan mencapai kesejahteraan para pengemudi ini, lanjut Ika, diupayakan dengan membuka kesempatan bagi para pengemudi untuk meng up-grade kemampuan mengemudi mereka. Sebab dengan kemampuan mengemudi yang handal, maka otomatis daya saing pengemudi semakin meningkat.

“Maka dalam FSPTSI ini juga dilakukan up grading sekaligus merubah citra dan wajah pengemudi. Goals yang kita tuju tentunya menjamin adanya peningkatan kesejahteraan pekerja transport,” jelasnya.

Di masa pandemi Covid-19, Ika menuturkan banyak para pengemudi yang terkena dampaknya. Karena itu, FSPTSI ikut melakukan kerja kongkrit dengan turut serta dalam memberikan bantuan sosial (Bansos).

“Kami ikut menyalurkan Bansos, khususnya bansos sembako baik dari swadaya kami sendiri, ataupun dari banpres yang kami dapatkan dari KEMENSOS RI,” papar Ika.

Bansos yang disalurkan FSPTSI itu bukan hanya dibagikan kepada anggota saja, tapi juga kepada masyarakat disekitar khususnya mereka-mereka yang tidak terdata di kelurahan atau RT tempat mereka tinggal,” lanjutnya.

FSPTSI tercatat sudah tiga kali menyalurkan Bansos. Adapun komunitas-komunitas pengemudi anggota FSPTSI sudah berulang kali melakukan aksi sosial.

“Termasuk juga hari ini, kami secara setentak melakilan aksi sosial di sejumlah titik wilayah Jabodrtabek. Ini bisa dikatakan sudah rutin kami lakukan sepanjang tahun ini,” papar Ika.

Related posts