JAKARTA, LIRANEWS.COM | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sejumlah barang bukti dari rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam penggeledahan yang dilakukan terkait penyidikan kasus dugaan korupsi di Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB).
Penggeledahan dilakukan tim penyidik KPK pada Jumat (11/4/2025) di salah satu rumah milik Ridwan Kamil. Dalam operasi tersebut, penyidik menemukan dan menyita sejumlah barang bukti penting, antara lain perangkat elektronik dan satu unit kendaraan bermotor.
“Untuk apa yang disita, ada barang bukti elektronik, kemudian juga barang bukti yang lainnya, ada kendaraan dan yang lainnya,” ujar Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Asep menjelaskan bahwa penyitaan tersebut merupakan bagian dari proses penyidikan kasus dugaan korupsi yang melibatkan pengelolaan dana dan dugaan penyalahgunaan kewenangan di lingkungan Bank BJB. Namun, ia belum merinci jenis kendaraan bermotor yang disita maupun isi dari barang elektronik yang diambil dari lokasi.
Selain penggeledahan di rumah pribadi Ridwan Kamil, KPK juga dikabarkan melakukan penelusuran terhadap sejumlah aset dan dokumen terkait di beberapa lokasi lain yang dianggap berkaitan dengan perkara ini. Langkah ini dilakukan untuk mendalami dugaan aliran dana dan keterlibatan pihak-pihak tertentu yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kasus Bank BJB.
Ridwan Kamil sendiri hingga kini belum memberikan keterangan resmi kepada publik terkait penggeledahan tersebut. Pihak KPK menegaskan bahwa proses hukum masih berjalan dan segala informasi akan disampaikan secara bertahap sesuai perkembangan penyidikan.
KPK memastikan bahwa tindakan penggeledahan dan penyitaan ini dilakukan sesuai prosedur dan berdasarkan surat izin dari pengadilan. Barang-barang yang telah disita akan diperiksa lebih lanjut untuk mencari keterkaitan dengan unsur pidana korupsi dalam kasus yang sedang diselidiki.
Kasus dugaan korupsi di Bank BJB menjadi perhatian publik karena melibatkan institusi keuangan milik daerah yang berperan penting dalam mendukung pembangunan di wilayah Jawa Barat dan Banten. KPK berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak siapa pun yang terbukti terlibat, tanpa pandang bulu.
Hingga saat ini, KPK belum mengumumkan secara resmi apakah Ridwan Kamil berstatus sebagai saksi, tersangka, atau pihak lain dalam kasus ini. Namun, penyitaan barang dari rumah pribadinya menunjukkan bahwa keterkaitannya sedang didalami secara intensif oleh lembaga antirasuah tersebut.
KPK juga mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti proses hukum yang sedang berjalan dengan sikap tenang dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum. Lembaga ini menjamin akan bekerja secara profesional, transparan, dan akuntabel dalam penanganan kasus tersebut.
