JAKARTA, LIRANEWS.COM | Lewis Hamilton tampil memukau di Imola dan finis di posisi keempat dalam balapan kandang Ferrari. Dengan senyum lebar dan dukungan penuh dari para penggemar yang mengibarkan bendera, pembalap berusia 39 tahun itu menunjukkan semangat juang tinggi. Ia disebut sebagai “pria berbaju merah seharga Rp1,2 triliun” – merujuk pada nilai kontraknya di Ferrari sekitar £60 juta.
“Luar biasa,” ujar juara dunia tujuh kali itu sambil tersenyum, menikmati atmosfer dari para tifosi yang memadati sirkuit. Meski hanya finis keempat, hasil tersebut terasa spesial setelah tantangan berat di hari sebelumnya.
Pada sesi kualifikasi, Hamilton hanya menempati posisi ke-12 – satu tingkat di bawah rekan setimnya Charles Leclerc. Ini menjadi hasil kualifikasi terburuk Ferrari di Imola dalam sejarah 32 kali Grand Prix digelar di sirkuit bersejarah yang hanya berjarak sekitar satu jam dari markas Ferrari di Maranello.
Meski tidak naik podium, performa Hamilton saat balapan menunjukkan peningkatan signifikan. Ia memanfaatkan dua kali penghentian balapan akibat mobil mogok, dan meski kehilangan posisi dari pembalap muda Mercedes, Kimi Antonelli, di awal lomba, Hamilton berhasil menyalip beberapa pembalap seperti George Russell, Alex Albon, dan Leclerc.
Setelah musim yang cukup menantang sejak bergabung dengan Ferrari, termasuk satu kemenangan sprint di Tiongkok, hasil di Imola memberi angin segar.
“Ini pengalaman luar biasa,” kata Hamilton antusias. “Saat parade pembalap, yang lain melakukan rutinitas biasa, tapi saya sibuk mengambil foto dan merekam video para penonton dan tugu peringatan Ayrton Senna. Lautan merah di mana-mana.”
Ia melanjutkan, “Saya teringat masa kecil saya, duduk di sofa, makan sandwich bacon, dan menonton Michael Schumacher balapan di sini dengan Ferrari. Hubungan yang ia miliki dengan Ferrari sangat spesial. Sekarang saya di sini, mengenakan seragam Ferrari, dan merasakan hubungan itu dengan para tifosi. Ini luar biasa.”
Menjelang balapan berikutnya di Monaco, Hamilton tetap optimistis namun realistis. Ia berkata, “Saya merasa sangat terhubung dengan mobil di Tiongkok, dan hari ini juga. Persiapan kami bagus. Monaco selalu menjadi tempat yang kuat di masa lalu.”
Ia menambahkan, “Tantangan berikutnya adalah memperbaiki manajemen ban di lintasan kecepatan rendah. Semoga minggu depan kami bisa menemukan solusinya.”
(Sumber: Daily Mail)
Kolom Komentar