Lumajang, LiraNews – Penggiat seni Lumajang kondisinya sangat-sangat memprihatinkan, betapa tidak, sudah pasarnya sepi malah tempat jualannya kurang presentatif.
Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) LSM LIRA Kabupaten Lumajang, Achmad Fuad Afdlol, hal ini sangat perlu mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang.
“Sentuhan pemerintah sangat dibutuhkan terhadap pasar seni Lumajang, terutamanya tempat yang presentatif,” ujarnya kepada media ini usai melihat kondisi pasar seni yang ada di stand Plaza Lumajang, Sabtu (8/1/2022).
DPD LSM LIRA Kabupaten Lumajang, melihat kondisi seperti ini akan mencarikan sebuah solusi bagi para penggiat seni Lumajang, agar dapat menjual atau memperdagangkan hasil kreasinya dengan nyaman, bukan hanya lesehan saja.
“Saya sempat komunikasi dengan sejumlah penggiat seni, kalau di LSM LIRA ada wadah Asosiasi Seni LIRA (ASLI) dan itu yang akan bisa menjadi jalan keluar pasar seni Lumajang,” tambahnya.
Sepinya situasi ini, menurut salah satu penggiat seni Lumajang, Didik Pramono kepada media ini mengatakan kalau lokasi yang presentatif membuat warga masyarakat enggan datang ke lokasi tersebut.
“Lokasi yang tidak nampak dari luar membuat sepi tempat ini, kalau ada bisa tata letak Plaza ini dirobak agar lebih dapat dinikmati warga Lumajang,” bebernya.
Pajangan barang-barang seni kata Didik, sebaiknya ditaruh diatas meja agar kelihatan lebih menarik. Meskipun kondisi sepi, pada pedagang barang antik dan penggiat seni tetap saja menggelar dagangannya, setiap hari Sabtu mulai pukul 14.00-21.00 WIB.
“Biarpun sepi, kita tetap saja bayar karcis Rp 2.000 setiap lapaknya, padahal hasil jualan tidak menentu, sebulan bisa saja tidak laku sama sekali,” pungkasnya. LN-AFA