Lucy Kurniasari: Pemecatan dr. Terawan Hambat Inovasi Kesehatan di Indonesia

Jakarta, LiraNews – Pemecatan dr. Terawan Agus Putranto oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tampaknya berlebihan dan tidak proporsional.

IDI tak seharusnya memecat Terawan hanya karena dinilai melanggar etik profesi. Terawan seharusnya cukup diberi peringatan dan pembinaan agar dapat memperbaiki kesalahan etik.

Read More
banner 300250

Demikian disampaikan Anggota Komisi Kesehatan (Komisi IX) DPR RI Lucy Kurniasari kepada para wartawan, Senin (28/3/2022).

Menurut Lucy, pemecatan itu dapat juga menjadi preseden bagi profesi kedokteran di tanah air.

“Para dokter dikhawatirkan akan takut melakukan inovasi di bidang kesehatan yang tidak sesuai dengan pakem yang lazim di dunia kedokteran,” kata Lucy.

Padahal, lanjut Lucy, inovasi kerap kali muncul dari temuan di luar pakem yang ditetapkan suatu profesi.

“Kreatifitas dalam memodifikasi metode riset kerap dapat mendorong temuan di luar yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya ini.

Karena itu, tutur Lucy, bila semuanya harus mengacu pada pakem profesi, dikhawatirkan dapat membelenggu para dokter menghasilkan inovasi di bidang kesehatan.

“Para dokter akan mencari jalan aman dengan tetap berlindung pada pakem yang sudah ditetapkan,” tutur Ning Kota Surabaya 1986 ini.

Untuk mencegah hal itu terjadi, saran legislator asal Dapil Jatim 1 ini, selayaknya IDI mencabut keputusan terkait pemecatan Terawan.

“IDI lebih baik mengedepankan pembinaan terhadap anggotanya agar inovasi di bidang kesehatan di Indonesia tetap berkembang,” pungkas Lucy Kurniasari.

Related posts