Makna Arti Sesajen Budaya Tradisi Masyarakat Tanah Jawa

Oleh: KRH Gus Ripno Waluyo, SE,SP.d, S.H *)

Malang, LiraNews – Ramai seorang yang membuang sesajen dan nendang nya, Dan pelakunya sedang diburu oleh pihak berwajib polda jatim, sebaiknya pelaku harus belajar memahami arti sesajen dan budaya masyarakat tanah jawa dulu, Segera menyerahkan diri dan klarifikasi apa maksud tujuan menendang dan membuang sesajen dalam video itu,

Sesajen merupakan sarana komunikasi masyarakat kepada kekuatan tertinggi yang telah memberi kehidupan dan yang menjadi pusat harapan atas berbagai keinginan positif masyarakat, dan atau sarana komunikasi masyarakat kepada kekuatan-kekuatan gaib yang menurut pemahaman masyarakat telah melindungi mereka selama ini.

Sesajen dapat berupa berbagai macam benda, namun umumnya berupa makanan. Sebagian sesajen berupa benda-benda khusus yang dipercaya disukai sang kekuatan tertinggi atau kekuatan gaib.

Sesajen, sesaji, sajen, sajian, semah, atau semahan adalah makanan dan benda lain (seperti bunga dan dupa) yang dipersembahkan dalam upacara bersaji, yaitu upacara yang dilakukan dengan tujuan berkomunikasi atau berinteraksi dengan makhluk gaib.

Sesajen yaitu suatu bentuk versi kuno / wiwitan dari persembahan / pengorbanan manusia yang merupakan bentuk rasa syukur dan permohonan keselamatan kepada Tuhan, melewati hal-hal yang menurut manusia memiliki kekuatan diluar ketentuan yang tidak boleh dilampaui akal manusia.

Sejarah

Sesajen sudah ada semenjak manusia ada dan memiliki akal budi bahwa ada Tuhan yang menciptakan mereka. Upacara Adat yang mengadakan sesajen

Sedekah bumi, Sedekah Ketupat, Hajatan, Babarit, Malam hari Raya, Sedekah Laut, Syukuran Lahiran.

Dari setiap barang yang disajikan memiliki nilai lambang yang mengadakan komunikasi langsung dengan manusia dan kehidupannya.

Sesajen yaitu murni dari kebudayaan kuno di Nusantara, jadi tidak ada hubungannya dengan tatacara di tempat lain, sebab barang apapun yang disajikan semuanya hanya tumbuh dan hidup serta mudah didapatkan di bumi Nusantara yang Subur ini,

Sebenarnya sesajen tidak ada hubungannya dengan petuah agama tertentu, ini yaitu murni adat yang keberadaanya baik dilestarikan sebagai suatu cerminan budaya asli Indonesia yang memiliki nilai luhur dan philosopi yang tinggi.

*) Tokoh Spiritualis Malang Raya, Budayawan, Pangarsa Prajurit Pengawal Sinuhun Panembahan Agung Kgph Tedjowulan, Advokat Peradi Perjuangan

Related posts