Kebebasan dan Cinta" dilarang beredar di Malaysia berdasar keputusan
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), karena dinilai bertentangan
dengan ajaran Islam.
Wakil Menteri pada kantor Perdana Menteri Datuk Dr Mashitah Ibrahim
mengatakan keputusan itu diambil setelah kajian mendapati bahwa buku
tersebut mengandung ajaran liberalisme yang bisa menimbulkan
kesalahpahaman di kalangan umat Islam.
"Penelitian JAKIM juga mendapati Irshad mencoba mempengaruhi pembaca
supaya menggunakan akal secara bebas dalam menafsir ajaran agama,"
katanya seperti dikutip harian Berita Harian, Kamis.
Sementara itu Sekjen Kementerian Dalam Negeri (KDN) Datuk Abdul
Rahim Mohd Radzi mengatakan telah menerima hasil kajian JAKIM dan tengah
menelitinya kembali.
Ada beberapa proses perlu dibuat tetapi tindakan akan diambil secepat mungkin, ujarnya.
"Berdasarkan prosedur, KDN memastikan buku yang diharamkan tidak
lagi dijual dan kedai buku lazimnya bertanggung jawab," katanya.
Buku karya pengarang warga Kanada kelahiran Uganda tersebut
diterjemahkan dari bahasa Inggris dan diluncurkan di Kuala Lumpur sejak
Sabtu (19/5) lalu.
Sebelumnya, Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS) melarang ceramah dan
forum Irshad di negara bagian itu, termasuk acaranya di Universitas
Monash dan Universitas Islam Antarbangsa Malaysia.
Pada Rabu (23/5) malam, Jabatan Agama Islam Wilayah Persekutuan
(JAWI) mulai menggelar operasi dan menyita beberapa buku Irshad versi
bahasa Inggris maupun bahasa Melayu. Diperkirakan ada sekitar 500 buku
terjemahan yang sudah dicetak.
(N004/M026)
Editor: Desy Saputra (ANTARA News)