Marak Terjadi Anak Pidanakan Orang Tua, Rohaniawan Konghucu: Jangan Lupa Kalian Lahir dari Rahim Seorang Ibu

Karawang, LiraNews.com – Rohaniawan Konghucu atau Jiao Sheng, Pindawati, mengingatkan pentingnya laku bakti seorang anak pada orang tua, ibu dan bapak.

Nasihat ini disampaikan Jiao Sheng Pindawati, lantaran marak terjadi anak durhaka yang melaporkan orangtuanya ke polisi.

Read More
banner 300250

Contohnya terjadi di Cibarusah, Kabupaten Bekasi. Ibu Rodiah (72) dilaporkan lima anak kandungnya atas tuduhan penggelapan surat tanah almarhum suaminya atau ayah dari kelima anaknya tersebut pada 2021.

Kemudian empat orang anak melaporkan ibu kandungnya bernama Hj Kannut ke Polda Sumatera Selatan karena harta warisan pada Juni 2024.

Ada juga kasus anak gugat ibu kandung yang tengah ramai di Karawang, Jawa Barat terkait pemalsuan tanda tangan surat kuasa waris (SKW).

Jiao Sheng Pindawati menjelaskan, di antara watak-watak sejati manusia di dunia ini, sungguhnya manusialah yang termulia.

Dan di natara semua perilaku manusia, tidak yang lebih besar daripada laku bakti atau berbuat bakti kepada orang tua.

“Laki bakti anak kepada orangtua ini jelas terdapat pada kitab Su Si agama Khonghucu,” kata Jiao Sheng Pindawati di Karawang pada Senin (19/8/2024).

Jiao Sheng Pindawati mengingatkan, tidak ada manusia lahir di dunia sendiri. Manusia lahir ini dari rahim seorang ibu.

Namun sayangnya, banyak manusia lupa diri, sehingga tidak bisa menjalankan laku bakti pada orang tua sebagai dasar kebajikan manusia di dunia.

Nabi Kungce, nabi dari agama Khonghucu itu sangat menekankan laku bakti dalam ajarannya. Dimulai dari yang paling dekat yakni laku bakti anak kepada orangtua.

Bahkan, Nabi Kungce bersabda untuk memuliakan Tuhan saja harus dimulai dari laku bakti kepada orangtua.

“Banyak sekali ajaran dan sabda nabi terkiat itu. Ada juga pada kitab-kitab agama Khonghucu lain,” imbuh Jiao Sheng Pindawati.

Bahkan apabila ada perselisihan dengan orangtua, kata Jiao Sheng Pindawati, orangtua baik ayah atau ibu itu juga manusia. Bahwa manusia tempatnya salah.

Dalam hal ini, Nabi Kungce bersabda bila oranvtua melakukan kesalahan karena tidak mungkin juga tidak ada salah.

Maka pada saat orangtua masih hidup, periksalah cita-citanya. Apabila dia melakukan kesalahan maka anak keturunannya boleh memperingatkan atau menegur tetap dalam lemah lembut.

Lalu bila tidak diturut, maka bersikaplah lebih hormat dan janganlah melanggar meskipun bercapai lelah janganlah menggerutu.

Dalam Kitab Suci Lun Gi, ada lima anak tidak berbakti:

Pertama, anak malas dan tidak memperhatikan pemeliharaan orangtuanya.

Kedua, anak suka berjudi dan bermabuk-mabukan, serta tidak memperhatikan pemeliharaan orangtuanya.

Ketiga, tamak dan harta benda hanya tahu mengurus suami atau istri dan anaknya saja sehingga tidak memperhatikan pemeliharaan orangtua.

Keempat, hanya mengikuti keinginnan mata dan telinga, dengar kata orang pendapat orang sehingga tidak memalukan orangtua.

Kelima, suka akan keberanian dan sering berkelahi, berpendapat, sengketa dan lain sebagainya.

“Sebagai manusia harus terhindar seperti ini. Bagimana orangtua punya keinginan dan harapan kepada anak-anaknya pasti ingin anaknya sukses,” ucapnya.

“Bagiamanapun orangtua wakilnya Tien atau Tuhan ya, tanpa mereka kita tiada di dunia ini.”

“Kesalahan bisa saja terjadi kepada manusia apalagi orangtua, tapi harus kita ingat budi cinta kasihnya bagiamana dia menjaga merawat kita sejak dalam kandungan dan membesarkan kita sampai dewasa,” tandas Jiao Sheng Pindawati.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *